Penyebaran polusi udara dari daerah industri di DKI Jakarta

DKI Jakarta berkembang pesat dan cepat, khusunya sektor industri, transportasi, perdagangan dan jasa-jasa pendukungnya, yang berdampak pada lingkungan salah satunya polusi udara. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif yaitu: Indek Kualitas Udara (IKU) ORAQI, ketinggian lapisan percampuran (mixing height) sena penyebaran polusi udara dengan menggunakan TAPM, diperoleh bahwa Jakarta Timur, Senayan Sport dan daerah Casablanca kualitas udaranya masih sangat bagus. Mixing height pada pagi hari relatif lebih rendah dari pada di siang hari. Penjalaran polusi udara di tiga lokasi yang mewakili wilayah DKI yaitu daerah Cilincing mewakili daerah timur-utara Jakarta, daerah Kecamatan Cengkareng mewakili barat-utara Jakarta, daerah Pasar Rebo Raya Bogor) mewakili daerah selatan Jakarta dan analisis yang mewakili musim hujan serta musim kemarau pada malam hari polutan dari Jakarta Pusat cenderung tersebar ke arah utara terutama pada musim penghujan, dan sedikit condong ke arah barat laut pada musim kemarau. Sedangkan di siang hari polutan tersebar lebth jauh ke selatan, dan polutan dibelokkan ke arah barat, terutama sumber emisi yang jauh dari pantai. Daerah di DKI Jakarta bagain utara dan barat laut seperti Kecamatan Tanjung Priok, Penjaringan, Kalideres dan Cengkareng adalah daerah yang mendapat kiriman polutan dari wilayah Jakarta Pusat. Daerah selatan dan tenggara adalah daerah yang tidak mendapat kiriman polutan dari Jakarta dan daerah ini cocok dikembangkan untuk perumahan. Lokasi industri yang paling cocok adalah daerah timur laut dan utara Jakarta seperti Tanjung Priok, Koja dan Cilincing.