Sumberdaya Arkeologi di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali

Pulau Nusa Penida merupakan kawasan karst yang mempunyai morfologi perbukitan dengan litologi terumbu karang. Hal ini menyebabkan daerah ini menjadi kering dan tandus serta terbentuknya goa dan ceruk secara alami. Goa-goa ini mempunyai peranan penting dan dapat dimanfaatkan sejak masa prasejarah hingga saat ini. Dari tinggalan arkeologi yang ditemukan, diketahui bahwa Nusa Penida telah dihuni sejak masa prasejarah (neolitik) hingga saat ini. Panjangnya masa hunian di daerah ini yaitu dari masa prasejarah sampai masa colonial, menimbulkan permasalahan bagaimana potensi sumberdaya arkeologi dan kondisi lingkungan yang mendukungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi sumberdaya arkeologi dan lingkungannya dengan menggunakan metode studipustaka, survei, dan wawancara. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tinggalan arkeologi di daerah ini berasal dari masa prasejarah (goa-goa alam, batu tegak, meja batu, alat-alat batu, dan arca-arca sederhana), masa sejarah (bangunan pura-pura kuno, arca-arca perwujudan, bunker Jepang, goa-goa Jepang, dan Penampungan air serta beberapa artefak lepas). Dari hasil temuan-temuan ini diketahui bahwa manusia masa lalu yang menghuni kawasan Nusa Penida memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya dan sebagian kecil menggunakan bahan dari luar Nusa Penida. Pada masa prasejarah mereka memanfaatkan goa-goa alam sebagai tempat hunian, dan pada masa kemudian(masa Jepang) mereka juga membuat goa-goa yang lokasinya di lereng-lereng perbukitan tetapi dengan aksesibiltas lebih mudah dan dekat dengan laut