Hasanuddin (2017) Gua Panninge di Mallawa, Maros, Sulawesi Selatan. Naditira Widya, 11 (2): 1. pp. 81-96. ISSN 1410 - 0932
210 - Published Version
Download (44kB)
Abstract
Penelitian di Gua Panninge dimaksudkan untuk memperluas pemahaman kita mengenai gua hunian di wilayah pedalaman dan dataran tinggi. Hasil yang dicapai diharapkan dapat menambah kategorisasi pemilihan gua hunian dan penguatan karakter budaya prasejarah di Sulawesi Selatan. Untuk mencapai hasil optimal maka digunakan metode survei dan ekskavasi, dilakukan analisis morfologi dan kontekstual terhadap artefak yang ditemukan. Perbandingan lapisan budaya antara kotak S8 T6 dan S30 T9 yang telah diekskavasi tahun 2015 pada bagian pelataran dengan kotak S30 T9 pada bagian dalam gua yang diekskavasi tahun 2016, menunjukkan bahwa penggalian pada kotak S30 T9 mempunyai dua lapisan budaya. Lapisan budaya pertama ditemukan mikrolit dan bilah berpunggung. Lapisan kedua adalah lapisan budaya yang tidak ditemukan di bagian pelataran gua. Lapisan ini memiliki temuan serpih dan alat-alat penyerut berukuran besar. Aktivitas manusia dengan pola adaptasi diperoleh dari kesesuaian bahan artefak batu dengan sumber bahan yang tersedia di sekitarnya. Bahan batuan untuk membuat artefak batu terdiri dari batuan gamping, chert, dan vulkanik. Kesuluruhan bahan batuan tersebut cukup tersedia terutama di sekitar sungai yang letaknya tidak jauh dari gua. Manusia penghuni Gua Panninge melakukan perburuan hewan terutama binatang yang dapat dikonsumsi seperti babi dan anoa.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hunian, lapisan budaya, adaptasi, Gua Panninge, Maros dwelling, cultural layer, adaption, Panninge Cave, Maros |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Depositing User: | Anif Maulidiawati |
Date Deposited: | 30 Apr 2023 14:10 |
Last Modified: | 30 Apr 2023 14:10 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/15833 |