Uap air sebagai komponen utama GRK dan keterkaitannya dengan variasi spasiotemporal temperatur permukaan Indonesia

Uap air sebagai komponen utama gas rumah kaca (GRK) di lapisan troposfer memiliki sifat yang khas, yaitu dapat menyerap baik radiasi matahari maupun radiasi bumi, sehingga sangat berpengaruh terhadap temperatur udara. Hal ini disebabkan karena uap air sangat berpengaruh pada pendinginan dan pemanasan adiabatik di lapisan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku total kolom uap air dan kelembaban relatif pada ketinggian 850 hPa dan keterkaitannya dengan variasi spasial dan temporal temperatur permukaan di wilayah Indonesia. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data total kolom uap air dan kelembaban relatif pada ketinggian 850 hPa serta temperatur udara permukaan dari sensor AIRS satelit EOS Aqua Level3V5 perioda Januari 2008 - Desember 2010. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa total kolom uap air di atas wilayah lautan Benua Maritim Indonesia (BMI) ini memiliki nilai yang lebih besar dibanding di atas wilayah daratan / pulau. Perioda Januari 2010 memiliki nilai total kolom uap air yang paling besar (37,4 - 62,5 kg/m2), disusul perioda Januari 2009 (38,1 - 57,9 kg/m2), dan yang terkecil adalah perioda Januari 2008 (42,3 - 56,8 kg/m2). Total kolom uap air tidak berkorelasi limier dengan temperatur permukaan