Pengembangan model estimasi curah hujan di Jawa berbasis data indeks Monsun, SOI, dan DMI

Indonesia merupakan negara agraris dan berada di wilayah monsun dimana sektor pertaniannya sangat bergantung dengan air hujan. Terkait dengan hal tersebut, maka prediksi curah hujan yang akurat sangatlah penting. Salah satu sentra produksi tanaman pertanian di Indonesia adalah Pulau Jawa. Secara umum, Pulau Jawa memiliki pola curah hujan monsunal. Variabilitas curah hujan di Pulau Jawa sangat dipengaruhi oleh monsun, ENSO, dan IOD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model estimasi curah hujan menggunakan data-data iklim yang lebih mudah untuk diprediksikan karena memiliki variabilitas yang relatif lebih kecil. Model estimasi curah hujan telah dibangun dan hasilnya memiliki korelasi yang tinggi dan nilai RMSE yang lebih kecil dari nilai standar deviasinya serta mampu mengikuti pola curah hujan TRMM 3B43. Model estimasi curah hujan dibangun melalui hubungan statistik antara prediktan dan prediktor dimana hubungan statistiknya tersebut dibangun menggunakan teknik regresi multi limier. Dalam penelitian ini, prediktannya adalah curah hujan TRMM 3B43 sedangkan prediktornya adalah indeks monsun Asia (WYMI, IMI, WNPMI), indeks monsun Australia (AUSMI), SOI, dan. DMI. Meskipun model yang dihasilkan sudah memiiki performa yang sangat baik dalam mengestimasi curah hujan secara umum di Pulau Jawa, namun jika diterapkan untuk masing-masing wilayah di Pulau Jawa dan sekitarnya, ternyata hasilnya ada yang kurang balk. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, diketahui bahwa wilayah-wilayah yang tidak cocok dengan model yang telah dibangun adalah wilayah-wilayah yang memiliki pola curah hujan yang cenderung kearah pola ekuatorial.