Padi gunung pada masyarakat Dayak, sebuah budaya bercocok tanam penutur Austronesia (melalui pendekatan Etnoarkeologi)

Ida Bagus Putu Prajna Yogi (2018) Padi gunung pada masyarakat Dayak, sebuah budaya bercocok tanam penutur Austronesia (melalui pendekatan Etnoarkeologi). Forum Arkeologi, 31 (1). pp. 45-56. ISSN 0854-3232

[thumbnail of Forum Arkeologi] Text (Forum Arkeologi)
446 - Published Version

Download (29kB)

Abstract

Dayak merupakan salah satu kelompok besar masyarakat penghuni Pulau Kalimantan yang merupakan penutur bahasa Austronesia. Dalam kehidupan masyarakat Dayak, tanaman padi sangat dimuliakan seluruh masyarakat Dayak yang ada di Pulau Kalimantan. Suatu hal yang menarik yaitu, padi yang ada dalam masyarakat Dayak terutama masyarakat yang masih di dalam hutan atau pedalaman adalah padi gunung atau ladang. Religi masyarakat dan adat mengatur padi sedemikian rupa mulai dari proses membuka lahan hingga padi tersebut dikonsumsi. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana keberlanjutan perladangan padi secara tradisional di Pulau Kalimantan dan apa yang menyebabkan budaya tradisonal penanaman padi secara perladangan ini terus berlangsung hingga kini. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoarkeologi. Kesimpulan yang diperoleh adalah hampir seluruh masyarakat Dayak tidak mengenal sistem irigasi dalam budaya. Kebersinambungan budaya padi gunung atau padi ladang ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: keadaan geografi, potensi lahan yang luas, budaya yang telah dilakukan secara turun temurun, dan kepraktisan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Austronesian, Rice, Agriculture, Technology, Borneo
Subjects: Social and Political Sciences > Archaeology
Divisions: OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra > Arkeologi_Prasejarah_dan_Sejarah
Depositing User: Anak Agung Ayu Trisnadewi
Date Deposited: 13 Apr 2023 02:52
Last Modified: 18 Apr 2023 07:04
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/15420

Actions (login required)

View Item
View Item