Dahli, Masahuri (2022) Pengembangan benih kakao dan kopi melalui model waralaba di wilayah kerja UPT Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah. Buku Kumpulan Karya Tulis Artikel Pegawai Negeri Sipil Fungsional Provinsi Sulawesi Tengah, 1 (Juli): 1. pp. 18-26. ISSN 2830-1609
Jurnal_Dahli Masahuri_Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulawesi tengah_2022-1.pdf - Published Version
Download (723kB) | Preview
Abstract
Kunci sukses swasembada, kedaulatan, kemandirian pangan ada di benih karena benih adalah sumber kehidupan. Benih menjadi salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan produksi tanaman perkebunan. Bahkan penggunaan benih secara sembarangan akan memberikan dampak negatif pada penurunan produktivitas komoditas perkebunan. Dalam budidaya tanaman perkebunan, salah satu aspek utama yang wajib untuk dipenuhi adalah bahan tanaman.Bahan tanaman dapat terdiri dari berbagai jenis seperti benih, bibit, maupun beberapa jenis bahan tanaman yang diperoleh dari hasil pembiakan serara vegetatif seperti stek, cangkok, sambung dan lainnya merupakan faktor penentu keberhasilan produksi perkebunan. Dengan demikian kualitas dan kuantitas hasil budidaya perkebunan sangat tergantung kualitas benih yang ditanam.Kinerja perkebunan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016 – 2019menunjukkan bahwa baik luas lahan maupun produksi dan produktivitas kakao cenderung mengalami penurunan rata-rata: luas lahan turun 3.299 Ha/tahun (0,29%; produksi turun 13.527 ton/tahun (2,44%) dan produktivitas turun 155 Kg/ha atau rata-rata (5%) per tahun.Hal ini disebabkan oleh meningkatnya luas areal tanaman tua/ rusak, masih tingginya serangan hama dan penyakit serta terbatasnya ketersediaan benih sebar kakao yang unggul dan bermutu guna pengembangan dan peremajaan tanaman di tingkat petani perkebunan. Sebaliknya pada komoditi kopi menunjukkan kecenderungan peningkatan baik peningkatan luas lahan, produksi dan produktivitas, naik rata-rata: luaslahan 197.67 Ha/tahun (13,37%); produksi13,33 Ton/tahun (7,02%) dan produktivitas262.67 Kg/ha (16,54%) per tahun.Tulisan ini mencoba mengidentifikasiproblema dan konsep pemecahan masalah serta kebijakan untuk mewujudkan ketersediaan benih kakao dan kopi. Salah satu problema utama adalah kemauan politik yang belum berpihak kepada pemanfaatan UPTD sebagai unit kerja mandiri yang menjalankan fungsi layanan tol goods/quasipublic goods/semi bisnis dalam implementasi reinventing government. Pilihan pola pengembangan yang efektif menjawab prolema mendasar yang dihadapi terutama penyediaan benih kakao dan kopi yang bermutu melalui model waralaba (franchise) dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Produksi, Produktivitas, Ketersediaan sumber benih, Waralaba, BLUD |
Subjects: | Agriculture & Food > Agricultural Economics Agriculture & Food > Agronomy, Horticulture, & Plant Pathology |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 27 Mar 2023 01:06 |
Last Modified: | 27 Mar 2023 01:06 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/15060 |