F.X, Sutomo (1993) Uptake ⁶⁴Cu oleh lapisan mukosa usus mencit in-vitro. In: Proceedings Seminar Sains dan Teknologi Nuklir PPTN-BATAN Bandung, 16 - 18 Februari 1993, 16 - 18 Februari 1993, Bandung.
Prosiding_F X Sutomo_Pusat Penelitian teknik nuklir_1993.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Telah dipelajari uptake ⁶⁴Cu oleh lapisan mukosa usus secara in-vitro dengan menggunakan teknik kantung terbalik (everted sac technique) dari segmen duodenal usus mencit. Percobaan ini dilakukan untuk melihat uptake ⁶⁴Cu pada waktu dan temperatur inkubasi yang berbeda, serta pengaruh penambahan seng dalam diet terhadap uptake⁶⁴Cu dan distribusi ⁶⁴Cu dalam mukosa.Digunakan modifikasi larutan dapar Krebs Ringer (mKRB) scbugai medium, yaitu dengan penambahan Glycine (1 mmol/L) dan Glukosa (5 mmol/L). Kantung terbalik diisi dengan medium mKRB dan di prainkubasi sclama 5 menitdalam l0 mL mKRB pada temperatur 37°C dalam penangas air bergoyang. Larutan mKRB yang mengandung ⁶⁴Cu digunakan dalam proses inkubasi dan aktivitas spesifiknya adalah 1 mL/2,5 μCi/1 μg tembaga. Hasil percobaan menunjukkan bahwa uptake ⁶⁴Cu pada temperatur inkubasi 0°C terhambat. Pada temperatur 37°C terlihat adanya suatu kenaikan uptake yang tampaknya linier untuk berbagai waktu inkubasi. Tidak terlihat adanya perbedaan uptake ⁶⁴Cu oleh lapisan mukosa antara mencit kontrol (24,8 ± 4,6 ng tembaga/ mg protein) dengan mencit perlakuan (25,6 ± 9.8 ng tembaga / mg protein), yaitu yang mendapatkan tambahan seng-asetat 80 ppm selama 7 hari di dalam air minumnya. Namun ternyata distribusi ⁶⁴Cu di dalam lapisan mukosa pada kedua kelompok tersebut menunjukkan pola yang berbeda. Pada mencit kontrol, ⁶⁴Cu di dalam lapisan mukosa terikat tidak saja pada suatu ligan pengikat tembaga yang diduga suatu jenis protein yaitu Metallothionein (86,58 ± 3,95 %). tetapi juga pada protein lain (13,41 ± 3,95 %) yang mempunyai berat molekul yang tinggi (High Molecular Weight Protein). Sebaliknya pada mencit perlakuan, ⁶⁴Cu di dalam lapisan mukosa hampir semuanya terikat pada protein Metallothionein (98,38 ± 0.79 %) Hal ini mungkin merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan seng dalam diet menurunkan absorpsi tembaga.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Kesehatan |
Divisions: | BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan |
Depositing User: | - Rahmahwati - |
Date Deposited: | 03 Mar 2023 06:41 |
Last Modified: | 03 Mar 2023 06:41 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/14687 |