Tekanan permukaan Indonesia luaran GCM CSIRO-9 sebagai parameter prediksi cuaca/iklim

Ina, Juaeni and Bambang, Siswanto and Halimurrahman, Halimurrahman and B., Gultom (2001) Tekanan permukaan Indonesia luaran GCM CSIRO-9 sebagai parameter prediksi cuaca/iklim. In: Temu Ilmiah Prediksi Cuaca dan Iklim Nasional, 11 Juli 2000, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_Ina Juaeni_LAPAN_2000.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Ina Juaeni_LAPAN_2000.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan interpretasi terhadap luaran GCM CSIRO-9 untuk tekanan permukaan bulanan tahun 1998, kemudian di analisis berdasarkan pengamatan terhadap pusat-pusat tekanan rendah dan tinggi, variasi tekanan terhadap waktu dan tempat serta gerakan pusat-pusat tekanan tersebut. Pengamatan terhadap pusat tekanan dalam kurun waktu 1 tahun (1998), menunjukkan bahwa pusat tekanan rendah tampak jelas di wilayah Indonesia bagian barat, pada 2°-4LU dan 4°-6° LS. Dari bulan Januari sampai dengan Mei dan bulan Agustus sampai dengan Desember tekanan rendah tertinggi mencapai 1009.5 mb, sedangkan pada bulan Juni dan Juli terjadi sedikit kenaikan tekanan permukaan di pusat tekanan rendah menjadi 1010.5 - 1011.5 mb. Sementara pusat tekanan tinggi di wilayah Indonesia terjadi sepanjang sisi selatan Samudera India, di sepanjang P. Jawa sampai Papua Nugini. Selain itu ada pusat tekanan tinggi di sekitar 2° LS memanjang dari Samudera India sampai daerah sekitar Kepala Burung Irian Jaya. Hampir tidak ada variasi nilai dan letak pusat tekanan pada bulan Januari sampai dengan April. Pada bulan Mei s/d Agustus pusat tekanan tinggi sepanjang Pulau Jawa meluas ke arah utara hingga akhirnya bersatu dengan pusat tekanan tinggi di 2° LS. Mulai bulan September terlihat ada pemisahan kembali dua pusat tekanan tinggi tersebut. Bahkan pada bulan Desember pusat tekanan tinggi menjadi tiga. Berdasarkan hasil interpretasi tersebut di atas, dapat diduga bahwa proses pembentukan awan banyak terjadi di wilayah Indonesia bagian barat. Sebagai langkah konfirmasi, dilakukan perbandingan antara luaran tekanan permukaaan luaran GCM dengan data pengamatan curah hujan di Biak. Meskipun di Biak tekanan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian barat dan tidak dilalui pusat tekanan rendah namun ternyata curah hujan tahun 1998 cukup berarti (198 - 434 mm/bulan).

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Validasi: Yupi Royani
Subjects: Atmospheric Sciences > Meteorological Data Collection, Analysis, & Weather Forecasting
Divisions: LAPAN
Depositing User: - Aullya -
Date Deposited: 13 Jan 2023 05:47
Last Modified: 13 Jan 2023 05:47
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/14291

Actions (login required)

View Item
View Item