Karman and Djoko Waluyo (2018) Penggunaan isu demokrasi melalui website oleh kelompok radikal dalam melawan Pemerintah Indonesia. Jurnal Pekommas, 3 (2): 5. pp. 157-168. ISSN 2502-1893
Jurnal Pekommas_Karman_Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Komunikasi dan Informatika.pdf
Download (512kB) | Preview
Abstract
Artikel ini membahas masalah bagaimana kelompok radikal melakukan inklusi terhadap Pemerintah Indonesia sebagai negara demokrasi, melalui praktik penggunaan bahasa di media online. Kelompok radikal yang dimaksud adalah Jamaah Ansharu Tauhid (JAT). Untuk menjawab masalah ini, kami mengumpulkan data berupa konten artikel dari halaman web www.ansharuttauhid.com. Kami mencari dengan menggunakan kata "demokrasi". Peneliti secara apriori menentukan konten mana saja yang mengandung representasi Pemerintah Indonesia, dalam isu demokrasi. Kami menganalisisnya dengan model analisis representasi aktorsosial dan aksi sosial yang diperkenalkan oleh Theo Van Leeuwen. Kami menyimpulkan bahwa JAT menginklusi pemerintah sebagai liyan atau outsider dalam konteks agama. Pemerintah Indonesia berbeda dengan JAT dalam hal agama. JAT mendelegitimasi Pemerintah Indonesia dengan teknik bahasa. Pemerintah disimbolkan sebagai thoghut, dihadirkan dalam teks dengan cara-cara negatif (dengan pseudo title yang negatif dan epitet). Sebaliknya, JAT menginklusi pelaku terorisme dengan cara honorifikasi. Inklusi dan delegitimasi Pemerintah Indonesia sebagai negara demokratis ini bertolak dari agama sebagai sistem makna yang idiosinkratik dan bersifat radikal.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demokrasi, Jamaah Ansharu Tauhid, Kelompok radikal, Strategi inklusi |
Subjects: | Social and Political Sciences Social and Political Sciences > Political Sciences |
Depositing User: | - Yayan Sofyan |
Date Deposited: | 02 Jan 2023 01:24 |
Last Modified: | 02 Jan 2023 03:25 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/14142 |