Pengamatan Sifat Agronomi, Mutu Serat dan Hama Penyakit Galur Mutan Harapan Kapas (Gossypium Hirsutum L.) di Citayam Bogor

Harsanti, Lilik (2016) Pengamatan Sifat Agronomi, Mutu Serat dan Hama Penyakit Galur Mutan Harapan Kapas (Gossypium Hirsutum L.) di Citayam Bogor. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 12 (2). pp. 123-132. ISSN 2527-6433

[thumbnail of Pengamatan Sifat Agronomi, Mutu Serat dan Hama Penyakit Galur Mutan Harapan Kapas (Gossypium Hirsutum L.) di Citayam Bogor] Text (Pengamatan Sifat Agronomi, Mutu Serat dan Hama Penyakit Galur Mutan Harapan Kapas (Gossypium Hirsutum L.) di Citayam Bogor)
3225

Download (26kB)

Abstract

Kapas memiliki potensi yang besar untuk dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia karena memiliki daya adaptasi yang luas, produktivitas tinggi, efisien dalam penggunaan input perkebunan, relatif tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Secara umum tanaman kapas merupakan tanaman industri penghasil serat yang penting dalam industri bahan pakaian. Sentra penanaman kapas telah lama dikenal dan ditanam oleh petani khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, Sulawesi selatan dan sulawesi tenggara biasanya ditanam setelah pemanenan padi sawah. Galur-galur mutan yang berasal dari kultur jaringan embrio aksis kapas varietas NIAB-999 yang diiradiasi gamma 60 Co, dengan dosis 20 gray digunakan dalam percobaan ini. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Citayam menggunakan rancangan Acak Kelompok dengan ulangan 5 kali.Kedua galur ditanam pada plot yang berukuran 8 x 7 M2 dengan jarak tanam 10 x 100 cm dan menggunakan varietas: Kanesia 15, Karisma sebagai pembanding. Parameter yang diamati adalah umur tanaman, tinggi tanaman, jumlah cabang generatif, jumlah boll perpohon dan berat kapas per biji perpetak/produksi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman galur mutan CN 2A merupakan hasil terbesar hasil berat kapas per biji perpetak perkilogram yaitu 6,300 kg jika dibandingkan dengan kontrol nasional (Kanesia 15 dan varietas Karisma) serta kontrol induk NIAB 999. Pengujian Mutu Serat di Balai Besar Tekstil Bandung Sedangkan untuk kekuatan serat CN4A (29,7 (g/tex) masih tinggi hasilnya dibandingkan dengan Karisma (29,7 g/tex) dan Kanesia 15 (29,00 g/tex). Untuk kehalusan serat CN4A (5,3 micron) dan yang terendah NIAB 999 (4,9 micron) masih unggul dari kontrol nasional Kanesia 15 (5,2 micron). Demikian juga dengan keseragaman serat yang tertinggi CN2A (8,6 %) sedang kontrol nasional Kanesia 15 (83,7%) keseragaman serat dari keempat jenis kapas yang diuji cukup baik yaitu di atas 80 %. Pengujian Penyakit di Hama Penyakit di BALITTAS Malang dengan uji hasil utk mortalitas larva Helicoverpa amigera setelah mengkonsumsi daun kuncup bunga dan daun buah muda yang Pada hari ketiga umumnya larva masih hidup100%, kecuali pada varietas Kanesia 15 terjadi kematian larva 8%. Pada hari ketujuh kematian larva 15-37% dan hari kesebelas kematian larva mencapai 39-57%. Mortalitas larva hari ketujuh dan kesebelas, tidak berbeda nyata pada semua galur harapan dan varietas kontrol nasional kanesia 15, Kanesia 10 dan Karisma.

Kata kunci : mutan, genjah, generasi, kapas

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 12 May 2018 02:32
Last Modified: 31 May 2022 04:44
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/1406

Actions (login required)

View Item
View Item