Pengkajian penukar panas model pipa kalor pada simulasi sistem pendingin reaktor triga mark II Bandung

Suryawinata, Suryawinata (1986) Pengkajian penukar panas model pipa kalor pada simulasi sistem pendingin reaktor triga mark II Bandung. In: Prosiding Seminar Teknologi Reaktor dan Pusat Listrik Tenaga Nuklir, PPIN-BATAN Bandung, 1986, 2-4 September 1986, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_Suryawinata_PSTNT_1986.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Suryawinata_PSTNT_1986.pdf

Download (18MB) | Preview

Abstract

Penukar panas merupakan salah satu komponen sangat penting dalam sistem pendingin reaktor. Unjuk kerja alat tersebut menentukan batas maksimum daya reaktor. Dalam upaya, turut membantu memecahkan persoalan pemeliharaan penukar panas yang digunakan di Reaktor TRIGA maka dalam makalah ini dicoba mengembangkan penukar panas dengan sistem pipa kalor. Sistem ini dapat bekerja pada suhu tetapdengan daya pompa rendah, lebih berdaya guna dan mudah perawatannya.Struktur pipa kalor terdiridari suatu tabung tertutup rada kedua ujungnya. Pada permukaan dalam tabung dililitkan sumbu kasa sebagai medium porous. Kedalam tabung tersebut dimasukkan zat pendingin secukupnya. Operasi sistem pipa kalor ini mempunyai tiga daerah yaitu, daerah evaporasi darah adiabatis dan daerah kondensasi. Penukar panas model pipa kalor ini bekerja berdasarkan proses penguapan dan pegembunan. Proses penguapan merupakan proses penyerapan panas ter jadi pada daerah evaporator sedangkan proses pengembunan merupakan proses pelepasan panas pada daereh kondenser. Kemampuan transisi panas disebabkan sirkulasi aliran fluida dalam pipa kalor. Sumbu kasa disini berfungsi sebagai jalan kembalinya fluida kerja dari kondensor le evauorator. Penukar panas ini didisain untuk bisa menyerap panas masukkan 31,80 KM. Efisiensi penukar panas maksimum 95% untuk panas masukkan 21,60 kW den laju alir 0.25 m3 per menit ada sistem primer dan 0,59 m3 per menit pada sistem silinder dan keluaran maksimum pada bagian kondensor 20,50 kW. Sistem pipa kalor ini mempunyai daerah evaporasi 0,5 m daerah kondensasi 0,50 m, dan daerah adiabatis 0 m. Sistem ini merupakan metoda yang baik untuk mentransmisikan panas dari suatu tempat ke tempat lainya.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor
Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: - mayang -
Date Deposited: 22 Dec 2022 02:34
Last Modified: 22 Dec 2022 02:34
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/13950

Actions (login required)

View Item
View Item