Distribusi Total Precipitable Water (TPW), Out Going Long Wave Radiation (OLR) dan Aerosol pada 1996-1999 di Indonesia

Green House Gases atau gas rumah kaca seperti CO2, N20, CH4, H2O (uap air) dan mempunyai efek memanaskan troposfer dan permukaan bumi dikarenakan sebagian radiasi yang diemisikan dari permukaan bumi dikembalikan ke bumi dan sebagian lagi diserap. Gas-gas ini mempunyai umur yang panjang di atmosfer dan sifat-sifat absorbsi memungkinkan untuk berinteraksi dengan radiasi inframerah (gelombang panjang) terrestrial yaitu radiasi dari permukaan bumi. Kandungan uap air di atmosfer atau kadar uap air dalam suatu massa udara dinyatakan dalam besaran Total Precipitable Water (TPW). Outgoing Longwave Radiation (OLR) adalah radiasi gelombang panjang yang lolos ke atmosfer. Makin tinggi kandungan uap air atau TPW maka makin rendah nilai OLR-nya. Sedangkan aerosol menurunkan temperatur permukaan dan juga OLR. Tahun 1997 saat terjadinya ENSO dengan indeks aerosol yang tinggi yaitu 2,11-9 dengan nilai rata-rata 4,17 telah mempengaruhi OLR dibandingkan TPW. Berbeda dengan tahun 1999, OLR rendah dipengaruhi oleh TPW dibandingkan aerosol. Nilai OLR 1996 bervariasi 140-360 Wm dan 1997 bervariasi 200-320 Wm-2. Variasi OLR tahun 1998 adalah 190-320 Wm-2 dan tahun 1999 adalah 215-275 Wn-2.