Destario, Metusala and Ridesti, Rindyastuti (2016) Inventarisasi jenis anggrek dan tumbuhan umum serta perbandingan habitat hutan Gunung Dempo dan Padiampe, Hutan Lindung Pagar Alam, Sumatera Selatan. In: Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016, 26 Maret 2016, Malang.
Prosiding_Destario_PUSAT RISET BIOSISTEMATIKA DAN EVOLUSI _435449.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Sumatera Selatan merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati tropis yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi termasuk tumbuhan langka dan endemik <i>Vanda foetida</i>. Perubahan penggunaan lahan terutama untuk perkebunan menjadi ancaman utama bagi populasi tumbuhan. Inventarisasi jenis tumbuhan dan anggrek dilakukan di Gunung Dempo dan Padiampe di Pagar Alam, Sumatera Selatan yang terletak di 700-2100 m dpl. Pendataan dengan metode eksploratif dilakukan untuk mendaftar jenis anggrek dan tumbuhan umum. Analisis korelasi dilakukan untuk mempelajari hubungan antara jumlah jenis dan kondisi lingkungan termasuk suhu, kelembaban dan pH. Jumlah jenis anggrek dan tumbuhan umum di dua hutan yang diteliti tinggi. Di Gunung Dempo, dijumpai 48 jenis dari 26 marga baik anggrek epifit maupun terestrial dengan jumlah jenis anggrek terestrial 10 jenis dari 10 marga serta 67 jenis tumbuhan umum. Di Padiampe dijumpai 37 jenis dari 21 marga yang terdiri dari 3 jenis dari 2 marga anggrek terestrial serta 35 jenis tumbuhan umum. Hutan Gunung Dempo telah terfragmentasi oleh perkebunan teh sementara Padiampe adalah hutan berbukit dan kontinyu namun relatif terbuka. Kedua habitat hutan memiliki karakter yang berbeda ditunjukkan oleh perbedaan kisaran suhu, kelembaban dan pH tanah. Uji korelasi menunjukkan hubungan positif antara jumlah jenis anggrek dan tumbuhan umum yang ditemukan di dua lokasi dengan kondisi lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jumlah jenis anggrek dan tumbuhan umum yang ditemukan di dua lokasi dipengaruhi oleh perbedaan kondisi lingkungan. Hutan terfragmentasi di Gunung Dempo lebih baik dalam melestarikan anggrek dan tumbuhan umum daripada hutan di Padiampe.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | inventarisasi, anggrek, fragmentasi, Pagar Alam |
Subjects: | Medicine & Biology > Botany |
Divisions: | OR_Hayati_dan_Lingkungan > Biosistematika_dan_Evolusi |
Depositing User: | - Patmiati - |
Date Deposited: | 22 Dec 2022 02:52 |
Last Modified: | 22 Dec 2022 02:52 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/13859 |