Pelemahan radiasi global oleh polusi udara di kota Palembang

Meningkatnya jumlah kendaraan dan kegiatan industri di kota Palembang akan mengakibatkan pencemaran lingkungan termasuk polusi udara, meskipun tingkat pencemarannya tidak separah kota-kota besar lainnya yang berada di P.Jawa. Pelemahan radiasi global di Palembang diestimasi dengan membandingkan intensitas radiasi global yang diobservasi di daerah urban (Talangbetutu) dan di daerah rural (Kenten) yang terletak sekitar 7 km sebelah Baratlaut kota Palembang. Dengan menghitung indeks kualitas udara dan menganalisa konsentrasi polutan yang didapat dengan merunning The Air Pollution Model (TAPM, V. 3.0), serta membandingkannya dengan pelemahan radiasi global yang terjadi selama pengamatan, diperoleh korelasi yang baik dari ketiganya. Dibuktikan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan melemahnya radiasi global di wilayah kota Palembang adalah karena konsentrasi polutan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 28 tahun (1976-2004), di Palembang terjadi pelemahan radiasi global sebesar 7%-16%. Keadaan tersebut didukung dengan menganalisa hubungan antara indeks kualitas udara dan pelemahan radiasi global yang menunjukkan bahwa keberadaan polutan di Palembang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pelemahan radiasi global, dan konsentrasi polutan hasil keluaran TAPM untuk tahun 1999 dan 2004 mengalami peningkatan.