Identifikasi tipe hujan konvektif dan stratiform menggunakan data disdrometer

Pembedaan antara hujan konvektif dan stratiform di daerah tropis diperlukan untuk memperdalam pengetahuan tentang sirkulasi atmosfer global. Identifikasi tipe hujan juga penting dalam aplikasi hidrologi. Laju hujan tinggi yang terkait dengan hujan konvektif pada jangka waktu yang lama biasanya akan mengakibatkan banjir dan dapat memicu tanah longsor pada lahan-lahan gundul. Makalah ini menganalisa data disdrometer dalam kurun waktu tiga tahun untuk mempelajari tipe hujan Disdrometer tersebut dipasang di lokasi EAR (Radar Atmosfer Katulistiwa) di daerah Kototabang (Sumatra Barat) sejak akhir 2002. Dan hasil analisa didapatkan bahwa hujan stratiform mempunyai diameter butir hujan rata-rata kurang dari 0,5 mm dengan simpangan baku kurang dari 0,2 mm. Butir hujan di luar kriteria tersebut digolongkan sebagai hujan konvektif. Berdasarkan kriteria ini hujan stratiform dalam rata-rata kejadian per harinya paling banyak 46% dari kejadian hujan total rata-rata. Sedangkan jumlah hujan stratiform menyumbang hanya 13% dari jumlah hujan total. Sebagian besar kontribusi hujan konvektif terhadap jumlah hujan total terjadi pada sore hari dan menjelang malam hari.