Pemanfaatan model komunikasi J. Grunig untuk meningkatkan implementasi keterbukaan informasi publik di Pemerintah Kabupaten Magelang

Sigit Purnomo (2020) Pemanfaatan model komunikasi J. Grunig untuk meningkatkan implementasi keterbukaan informasi publik di Pemerintah Kabupaten Magelang. Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi 49-61, 4 (1): 4. pp. 49-61. ISSN p-ISSN 2614-1272, e-ISSN 2720-9857

[thumbnail of 4_1_2020_49-61_2614-1272-4.pdf]
Preview
Text
4_1_2020_49-61_2614-1272-4.pdf

Download (303kB) | Preview

Abstract

Implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di pemerintah kabupaten (pemkab) Magelang, masih rendah. Dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memberikan Informasi Publik wajib disediakan dan diumumkan secara berkala baru 11.71%; secara serta merta sebesar 3.25%; setiap saat 6.22%; dan yang dikecualikan 2%. Karena itu peneliti ingin mengetahui pemanfaatan Model Komunikasi J. Grunig untuk meningkatkan Implementasi KIP di Pemkab Magelang. Penelitian yang mengkaji model komunikasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian 6 informan dipilih secara purposive. Dari model Agen Pemberitaan, Diskominfo telah melakukan propaganda melalui media website, majalah bulanan, wayang kulit, surat, pertemuan sosialisasi. Model ini memanfaatkan figur Bupati, Wakapolres maupun tokoh masyarakat lainnya. Model informasi publik, media yang digunakan Diskominfo sama dengan model asimetris, namun informasi tidak memanipulasi publik. Untuk model komunikasi dua arah asimetris, digunakan website, radio, sms, whats up dan pertemuan tatap muka dengan kelompok informasi masyarakat, rembug desa, maupun kelompok tani. Karena organisasi cenderung menciptakan suasana ketertundukan masyarakat (zero- sum game), maka umpan balik dari diskursus tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Untuk model dua arah yang simetris, media yang dimanfaatkan seluruh media yang memberikan kesempatan dialogis, sebab concern atas feedback untuk merumuskan program bottom up planning. Adapun simpulannya bahwa Diskominfo telah memanfaatkan seluruh sumberdaya media seperti website, radio, majalah bulanan, surat dinas, media tradisional maupun tatap muka seperti anjangsana, pertemuan dengan kelompok informasi masyarakat, petani maupun selapanan desa. Hal yang menarik bahwa peran media website rendah, sehingga perlu disinergikan dengan media lainnya.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Model komunikasi, Implementasi, Keterbukaan informasi publik, Kabupaten Magelang
Subjects: Communication
Depositing User: - siti Elly
Date Deposited: 28 Nov 2022 06:58
Last Modified: 28 Nov 2022 08:03
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/13455

Actions (login required)

View Item
View Item