Tarmizi, Tarmizi and Harsanti, Lilik (2017) Uji Adaptasi Galur Mutan Harapan Kedelai Hitam DT17 G1 dan DT19 G1-2. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 13 (1). pp. 41-50. ISSN 2527-6433
3949
Download (26kB)
Abstract
Upaya peningkatan produksi kedelai hitam (Glycine max L. Merr.) di dalam negeri untuk ketersediaan bahan baku industri pangan adalah penyediaan varietas unggul kedelai produksi tinggi, berumur genjah, tahan hama dan penyakit utama. Varietas unggul kedelai hitam sebagai bahan baku kecap masih sangat sedikit, untuk itu BATAN ikut berkontribusi untuk merakit, meneliti dan mengembangkan varietas unggul kedelai hitam. Metode untuk meningkatkan variasi genetik dalam mendapatkan varietas unggul diantaranya adalah dengan teknik nuklir menggunakan sinar gamma sehingga terjadi mutasi. Varietas Cikuray telah diiradiasi sinar γ Co-60 dengan dosis 200 Gy pada tahun 2008 dan terpilih 5 galur mutan harapan kedelai hitam. Uji adaptasi sudah dilakukan di 10 lokasi melalui Konsorsium Kedelai Nasional, dengan tambahan 5 galur dari Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Malang, 5 galur dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan 2 varietas kontrol (Cikuray dan Detam 1). Dari analisis keragaman menunjukkan seluruh komponen genotip menunjukan beda nyata pada taraf uji F 5%. Interaksi genotip dengan lingkungan (linier) yang nyata menunjukkan bahwa peningkatan hasil galur sejalan dengan meningkatnya produktivitas lingkungan. Berdasarkan uji F pada simpangan gabungan menunjukkan beda nyata pada taraf 5%. Galur DT 17 G1 dan DT 19 G1-2 memiliki daya stabilitas dan adaptabilitas. Genotip yang dinilai stabil sekaligus memiliki rata-rata hasil biji lebih tinggi di 10 lokasi adalah galur DT 17 G1 dan mampu berproduksi optimal pada rentang lingkungan yang relatif luas dibandingkan dengan galur lainnya, termasuk galur DT 19 G1-2 meskipun yang tidak dinilai stabil. Galur DT 19 G1-2 mencapai hasil biji tertinggi, juga memiliki nilai koefisien regresi tertinggi dan positif, artinya galur tersebut beradaptasi khusus untuk dikembangkan pada daerah yang memiliki tingkat produktivitas lahan yang subur. Produktivitas galur DT 19 G1-2 rata-rata 2,42 t/ha dengan potensi 3,17 t/ha dan galur DT 17 G1 2,32 t/ha dengan potensi 3,04 t/ha. Ukuran biji kedua galur lebih besar dari pada induknya Cikuray. Berdasarkan data dan hasil pengujian tersebut, maka galur DT17 G1 dan DT19 G1-2 dapat diajukan untuk dievaluasi dan diusulkan menjadi varietas unggul baru kedelai hitam.
Kata kunci : Kedelai hitam, teknik mutasi, iradiasi gamma, uji adaptasi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian |
Divisions: | BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 12 May 2018 02:19 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:36 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/1319 |