Optimalisasi daya Reaktor Triga 2000 dengan konfigurasi teras 110 bahan bakar

Terbentuknya gelembung karena terjadinya pendidihan (boiling) dalam teras reaktor akan mengganggu proses moderasi neutron sehingga daya reaktor menjadi turun. Ketika mengoperasikan reaktor TRIGA 2000 menggunakan konfigurasi 105 bahan bakar di dalam teras, pada daya 500 kW sudah mulai terbentuk gelembung sebagai pertanda telah terjadi pendidihan di dalam teras. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadi pendidihan di teras reaktor, diantaranya melakukan reshuffling konfigurasi bahan bakar di teras reaktor. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis termohidrolik menggunakan program komputer CFD terhadap reaktor TRIGA 2000 dengan konfigurasi 110 pembangkit daya di dalam teras, yang terdiri dari 102 bahan bakar murni, 3 fuel follower control rod-FFCR, 5 instrumented fuel element-IFE. Selain itu ada 1 neutron source-NS, 2 batang kendali tanpa bahan bakar-CRWF, 4 batang grafit, dan 4 grid dikosongkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengoperasikan reaktor TRIGA 2000 pada daya 1000 kW menggunakan konfigurasi tersebut, diketahui terdapat 12 posisi grid bahan bakar yang mengalami pendidihan atau pendidihan sub-dingin (sub-cooled boiling). Tetapi ketika daya reaktor diturunkan mejadi 750 kW tidak terdapat posisi grid bahan bakar yang mengalami pendidihan atau pendidihan sub-dingin (sub-cooled boiling). Dengan demikian disimpulkan reaktor TRIGA 2000 dengan menggunakan konfigurasi 110 dapat dioperasikan sampai daya maksimum 750 kW tanpa terjadi pendidihan atau setidaknya pendidihan sub-dingin (sub cooled boiling).