Pentingnya pembentukan peraturan terkait klasifikasi struktur, sistem dan komponen instalasi nuklir

Hingga saat ini belum tersedianya peraturan berupa pedoman mengenai metodologi untuk identifikasi dan klasifikasi struktur, sistem dan komponen (SSK) yang penting untuk keselamatan serta persyaratannya. Peraturan tersebut merupakan pendelegasian dari Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2012. Selain itu, pemegang izin saat ini dalam menetapkan klasifikasi SSK menggunakan metodologi dan persyaratan yang berbeda sesuai yang ditetapkan oleh vendor. Metode yang digunakan dalam studi ini melalui komparasi dengan standar-standar yang diterbitkan oleh IAEA. Rekomendasi dari studi ini berupa metodologi untuk kelas keselamatan yang diterapkan pada reaktor daya (RD) dapat berlaku untuk semua instalasi nuklir (IN). Sedangkan persyaratan yang digunakan adalah batas dosis yang digunakan untuk mengkarakterisasi keparahan konsekuensi untuk semua kondisi instalasi berdasarkan batas dosis yang telah ditetapkan di peraturan badan lainnya. Untuk kelas seismik dapat mengikuti metodologi yang sudah umum dilakukan. Namun dengan persyaratan yang jauh lebih ketat dibanding dengan persyaratan konvensional. Sedangkan kelas mutu merupakan konsekuensi logis dari hasil penetapan SSK ke kelas keselamatan dan kelas seismik tertentu. Penetapan dari ketiga kelas tersebut dilakukan dengan pendekatan bertingkat berdasarkan potensi bahaya radiologinya.