Edi Santoso and Samsul Bahri and Djoko Goenawan (1988) Kondisi perawanan dan hujan ditinjau dari aktifitas konveksi di Atmosfir. Majalah BPPT (XXVII): 4. pp. 89-96. ISSN 0216 - 6569
XXVII19888996_0216-6569.pdf - Published Version
Download (349kB) | Preview
Abstract
Awan Cumulus dan Cumulonimbus adalah salah satu manifestasi adanya aktifitas konvektif dalam atmosfir. Indonesia yang terletak di daerah tropis, lebih dari 60% jumlah per- awanannya terdiri dari awan-awan jenis ini (BMG, 1980) dengan sebagian besar hujan yang jatuh dihasilkan oleh jenis awan inijuga. Dalam tulisan ini dicoba untuk mengembangkan dan menerapkan metoda Convective- Cell (Beers, 1973), yang merupakan model fisika matematika untuk menghitung indeks kon vektifitas atmosfir dengan menggunakan data radiosonde. Dari penelitian untuk lapisan atmosfir atas yang diperoleh dari pengukuran radiosonde di Tangkuban Perahu (12 s/d 16 Juni 1985) dan Bandung (16 s/d 20 Oktober 1987) didapatkan bahwa: 1. Pada hari-hari hujan cukup banyak (12 dan 13 Juni 1985 dan 18 s/d 20 Oktober 1987) bersesuaian dengan kondisi atmosfir stabil lemah sampai netral dengan harga indeks konvektifitas negatif kecil (mendekat ke nol). 2. Pada hari-hari tidak ada/sedikit hujan (14 s/d 16 Juni 1985 dan 16 dan 17 Oktober 1987) bersesuaian dengan kondisi atmosfir stabil kuat, dengan harga indeks konvektifitas negatif besar.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Atmospheric Sciences > Meteorological Data Collection, Analysis, & Weather Forecasting |
Depositing User: | - Hadiyati - |
Date Deposited: | 11 Nov 2022 10:03 |
Last Modified: | 11 Nov 2022 10:03 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/13063 |