Meningkatkan pengetahuan pencegahan adiksi gadget menggunakan “bogem kaget” melalui pembelajaran kegiatan ekonomi pada siswa kelas VII SMP Internat Alkausar Sukabumi

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan anti adiksi gadget melalui penyampaian pembelajaran kegiatan ekonomi pada materi kegiatan ekonomi, mengetahui aktivitas guru dan siswa, mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap proses pembelajaran dalam pengetahuan anti adiksi gadget tersebut. Metode penelitian pada laporan akhir penelitian tindakan kelas ini adalah metode classroom action reseacrh yakni penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Taggar (1995). Pengumpulan data penelitian tindakan kelas adalah menggunakan tes tertulis berupa pretes, tes refleksi siklus, dan tes daya serap. Adapun teknik pengolahan datanya adalah mendeskripsikan data dengan metode kuantitatif – kualitatif dengan triangulasi data. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Internat AlKausar dengan jumlah 46 siswa. Waktu dan durasi pelaksanaan penelitian dilaksanakan dari bulan Maret- Nopember 2020 dengan penerapan siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1. Siklus 1, refleksi pra PTK, pelaksanaan siklus I,dan penelitian tindakan kelas 1 jam refleksi siklus I 1 jam. 2.Siklus 2, Hasil-hasil perbaikan tindakan di Siklus I,Pelaksanaan Siklus II dan penelitian tindakan kelas 1 jam Refleksi siklus II 1 jam. Catatan: bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini ditetapkan dengan dua siklus saja. Hasil penelitian dari data yang didapatkan menggunakan metode prosentase dapatlah disimpulkan terdapat kenaikan pengetahuan yang signifikan yakni sebesar 17.06 poin. Dari peningkatan 17.06poin, maka dapat dikukuhkan kesimpulan penelitian tindakan kelas berhasil serta dikukuhkan dengan kriteria Cukup Baik. Untuk data prosentasi dari penyebaran kuesioner pada penelitian tindakan kelas ini didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Terjadi penurunan jumlah ambang batas 80-85 yang meningkat naik diatas ambang batas pengetahuan sebesar 17.06%. Hal ini menandakan terjadinya perkembangan yang signifikan karena 3 siswa