Pemanfaatan data satelit GMS sensor infra red untuk mendeskripsi jenis awan pada saat pelaksanaan penelitian percobaan hujan buatan menggunakan menara dispenser di Gunung Tangkuban Perahu Periode Juni — Juli 1987

Bahri, Samsul and Santoso, Edi and Gunawan, Djoko (1988) Pemanfaatan data satelit GMS sensor infra red untuk mendeskripsi jenis awan pada saat pelaksanaan penelitian percobaan hujan buatan menggunakan menara dispenser di Gunung Tangkuban Perahu Periode Juni — Juli 1987. Majalah BPPT (XIX): 3. pp. 97-106. ISSN 0216 - 6569

[thumbnail of XIX198897106_0216-6569.pdf]
Preview
Text
XIX198897106_0216-6569.pdf - Published Version

Download (638kB) | Preview

Abstract

Selama kegiatan percobaan hujan buatan (penyemaian dari darat) dengan menggunakan menara dispenser di atas Gunung Tangkuban Perahu dari tanggal 15 Juni s/d 15 Juli 1987), data satelit GMS (Geostationary Meteorology Satellites) sensor infra red yang diterima oleh stasiun penerima bumi Jakarta (Cileduk, BMG) telah coba dimanfaatkan untuk mendeskripsi jenis-jenis awan yang berada di atas Gunung Tangkuban Perahu khususnya dan wilayah Jawa Barat pada umumnya.Digunakan 3 (tiga) pola isoterm dengan cara membuat potongan atau irisan-irisan terhadap data satelit GMS (GMS-31 sensor IR, pada temperatur-temperatur antara 18˚C s/d — 54°C pada setiap kali pengamatan dalam satu hari. Waktu pengamatan adalah pada jam-jam 00.00 GMT. 00.06 GMT dan 00.09 GMT atau masing-masing pada jam-jam 10.00 WIB, 13.00 WIB dan 16.00 WIB. Hasil analisa menunjukkan bahwa awan yang berada di atas Gunung Tangkuban Perahu selama penelitian berlangsung terdiri dari awan jenis Cumulus (Cu) dan Cumulonimbus (Cb) Kenampakan awan Cu diatas Gunung Tangkuban Perahu ada sebanyak 12 han, dan awan Cb sebanvak 3 hari. Awan Cu mempunyai suhu puncak awan mencapai - 10‘C dengan suhu dasar awannya antara 18°C s/d 10°C, sedangkan awan Cb mempunyai suhu puncak awan lebih dari -54°C dengan suhu dasar awan antara 18°C s/d 10°C. Di atas wilayah Jawa Barat, setiap hari tutupan awan pada umumnya didominasi oleh awan jenis Cu. baru kemudian disusul oleh awan Cirrus (CU), lalu awan Cb. Jumlah kenampakan awan Cu di Jawa Barat selama penelitian percobaan hujan buatan berlangsung ada sebanyak 30 hari. Awan Ci yang suhu puncak awannya dapat mencapai, -32°C mempunyai kenampakan sebanyak 4 hari. Sementara awan jenis Cb, selama percobaan hujan buatan berlangsung, kenampakannya di atas wilayah Jawa Barat ada sebanyak 15 hari.

Item Type: Article
Subjects: Atmospheric Sciences
Depositing User: - Hadiyati -
Date Deposited: 08 Nov 2022 07:33
Last Modified: 08 Nov 2022 07:33
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/12863

Actions (login required)

View Item
View Item