Penerapan kurikulum IPTEK nuklir di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

Salah satu fasilitas reaktor yang merupakan reaktor untuk penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir, dimiliki bangsa Indonesia sejak tahun 1983. Reaktor tersebut merupakan reaktor nuklir riset terbesar di Asia Tenggara dan dilokasikan di kawasan Puspiptek Serpong. Dengan adanya fasilitas nuklir tersebut, terdapat persepsi negatif sebagian masyarakat di sekitar kawasan, yaitu nuklir dianggap dapat digunakan sebagai bom dan radiasi yang ditimbulkan sangat berbahaya. Untuk meminimalkan persepsi negatif tersebut, penting dibangun kepercayaan publik dan meningkatkan pemahaman iptek nuklir diantaranya dengan penerapan kurikulum di sekolah menengah. Salah satu sekolah menengah yang ada di sekitar Kawasan Puspiptek adalah SMAN 2 Tangerang Selatan. Penerapan kurikulum di sekolah menengah akan mendukung pendidikan formal. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan implementasi lanjutan dalam bentuk kegiatan edukasi nuklir sebagai bagian dari program informasi dan edukasi publik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui lama waktu dan metode yang paling efektif untuk pembelajaran iptek nuklir di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur,dan pengumpulan data hasil survei guru bidang sains dan siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa waktu pembelajaran iptek nuklir paling efektif adalah 2 jam pelajaran dengan metode pembelajaran berupa presentasi dan praktikum.