Penyerapan tenaga kerja di subsektor tanaman pangan: kasus tanaman padi di Sulawesi Selatan tahun 1982

Pada dasarnya masalah ketenagakerjaan di Subsektor Tanamah Pangan berkaitan dengan sistem perekonomian suatu daerah. Sumbangan Subsektor Tanaman Pangan terhadap nilai tambah bruto Sektor Pertanian di Sulawesi Selatan dari tahun 1978 — 1981 rata-rata sebesar 63%, di mana tanaman padi menyumbang 40%. Pertumbuhan Subsektor Tanaman Pangan di Sulawesi Selatan relatif rendah, hat mana disebabkan oleh timpangnya lapangan kerja yang tersedia dan jumlah tenaga kerja yang ada, ditunjang oleh tingkat ketrampilan dan permodalan petani yang serba kurang. Dengan demikian ada dua permasalahan pokok di dalam tenaga kerja di bidang pertanian tanaman pangan, yaitu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja. Menurut hasil survei, sistem pangan beras mulai produksi sampai dengan konsumsi di Sulawesi Selatan pada tahun 1982 mampu menyerap 76.834 ribu hari orang kerja, atau sekitar 384.170 tenaga kerja, di mana jumlah ini merupakan 20% dari total tenaga kerja yang ada. Petani dan Swasta merupakan pelaku yang banyak menyerap tenaga kerja, dibanding dengan Koperasi Unit Desa (KUD) dan Depot Logistik [Dolog) yang hanya mampu menyerap tenaga kerja di bawah satu persen. Pelaksanaan penyerapan tenaga kerja di Subsektor Tanaman Pangan untuk masa mendatang dapat di/aksanakan dengan peningkatan usaha intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Program agroindustri yang merupakan pencerminan dari diversifikasi vertikai, apabila tepat penempatannya, akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, produktifitas kerja dan nitai tambah dariproduk pertanian pangan.