Roswanjaya, Yuda Purwana and Maretta, Delvi and Pinardi, Djatmiko (2020) Penggunaan zat pengatur tumbuh dalam sambung pucuk kakao = Application of plant hormones in cocoa grafting. AGROSCRIPT, 2 (2). pp. 79-90. ISSN 2685-9491
571-Article Text-1757-2-10-20201126.pdf - Published Version
Download (481kB) | Preview
Abstract
Plant grafting is widely used by farmers in the cocoa nursery. It is considered a simple and cheapest technique and not requires special equipment. The study of hormonal role in the interaction of rootstock and scion can be used as references to improve the plant grafting techniques. This research has studied the effect of plant hormones (cytokinin, auxin, and gibberellin) application in the shoot induction of scion in cocoa grafting (Theobroma cacao L). The study was conducted in two experiments that were arranged in a randomized block design. In the first and second experiments, 12-degree combinations of cytokinin and auxin and 12-degree combinations of cytokinin and gibberellin were studied. The conventional technique without hormones application was used as a control. The result shows that the percentage of shoot induction on scion was significantly affected by the application of the hormones a day before grafting. The percentage of shoot formation was higher in the treatment of only cytokinin without auxin or gibberellin. Vegetative growth, such as the number of leaves, number of shoots, and length of shoot, was not affected by the hormones treatment.
ABSTRAK. Teknik sambung pucuk banyak dilakukan oleh petani kakao karena dinilai mudah, murah dan tidak membutuhkan sarana dan peralatan khusus. Hasil kajian peran hormon dalam interaksi batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) pada proses penyambungan dapat dimanfatkan untuk penyempurnaan teknik penyambungan tanaman kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT) golongan sitokinin, auksin dan giberelin terhadap pembentukan tunas pada batang atas tanaman sambung pucuk kakao. Penelitian terdiri dari dua percobaan menggunakan rancangan acak kelompok. Sebagai perlakuan pada percobaan pertama adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan auksin sedangkan pada percobaan kedua adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan giberelin. Teknik sambung konvensional tanpa penggunaan ZPT digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan pada entres sehari sebelum penyambungan berpengaruh nyata terhadap persentase pembentukan tunas. Persentase pembentukan tunas pada batang atas tanaman hasil sambung lebih tinggi pada perlakuan aplikasi sitokinin tanpa penambahan auksin maupun giberelin. Perlakuan aplikasi ZPT belum berpengaruh terhadap jumlah daun, jumlah cabang dan panjang tunas baru pada batang atas.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | DDC'23: 571.8 |
Uncontrolled Keywords: | Hormone, scion, shoot, cytokinin, grafring |
Subjects: | Medicine & Biology > Botany |
Depositing User: | - Lisda - |
Date Deposited: | 26 Oct 2022 04:24 |
Last Modified: | 26 Oct 2022 04:24 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/12380 |