Perancangan desain sistem distribusi batubara: analisis posibility keterlayanan pasokan batubara dari Sorong ke PLTU-PLTU di KTI

Guna mendukung program pemerintah dalam mengamankan pasokan batubara secara berkelanjutan, tepat waktu dan dengan kualitas tetap terjaga sesuai dengan yang dibutuhkan PLTU-PLTU di KTI perlu perencanaan sistem distribusi pengangkutan batubara melalui jalur laut. Fokus tulisan ini adalah kajian possibility keterlayanan dari aspek jarak dan waktu tempuh berbasis pasokan dari pusat tambang di Sorong ke 11 PLTU di KTI yakni PLTU: Ambon, Tidore, Sofifi, Talaud, Amurang, Anggrek, Wangi-Wangi, Kendari, Raha, Ampana dan Toli-Toli. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan gegrafis. Dari hasil penilaian derajat possibility PLTU yang memungkinkan untuk disuplai dari Sorong menunjukkan jika daya tahan batubara dari panas tinggal 7 (tujuh) hari di atas tongkang, kondisi cuaca perairan relatif berat sehingga rata-rata kecepatan tongkang hanya 5 (lima) knot dan rute pelayaran menjadi lebih panjang (faktor koreksi 1,5) maka hanya PLTU Ambon, Tidore, Sofifi, Talaud, Amurang, Wangi-Wangi dan Kendari. Jika daya tahan batubara dari panas masih bisa 14 hari di atas tongkang, kondisi cuaca perairan relatif ringan/sedang sehingga rata-rata kecepatan tongkang hanya 7 (tujuh) knot dan rute pelayaran relatif normal (faktor koreksi 1,2) maka seluruh PLTU di atas bisa disuplai dari Sorong.