Fazri, Ramadhan and Mohammed, Dean Syahreza (2018) Analisa kebijakan <i>Space Act </i> Amerika Serikat sebagai tantangan bagi stabilitas politik internasional dan politik luar negeri Indonesia dari sisi program keantariksaan. Prosiding Seminar Nasional 2017 Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa LAPAN, - (-): -. pp. 172-186. ISSN 977-2654-7000-01
Prosiding_Fazri_UNPAD_2018.pdf
Download (574kB) | Preview
Abstract
Sejak awal Perang Dingin, Amerika Serikat sudah dikenal sebagai salah satu negara yang paling aktif dalam melakukan pengembangan teknologi antariksa. Hal tersebut bisa dilihat dalam fenomena perlombaan keantariksaan sebagai salah satu fenomena khas dari Perang Dingin. Bila pada masa Perang Dingin perlombaan keantariksaan didasari oleh alasan politis maka fenomena perlombaan keantariksaan yang terjadi pada masa kini didasari oleh penemuan asteroid bernilai tinggi. Kemunculan asteroid yang mengandung logam mulia dengan jumlah besar menarik banyak pihak untuk menambang asteroid tersebut.Pihak pihak tersebut yaitu negara dan privat. Didasari alasan ekonomis dan menipisnya sumber daya alam beberapa negara telah membuat kerangka terkait <i>Space mining</i> yaitu penambangan di antariksa. Negara tersebut salah satunya Amerika Serikat yang telah membuat <i>Space Act</i> yaitu undang-undang yang mengizinkan perusahaan Amerika Serikat melakukan penambangan. Namun, undang-undang tersebut bertentangan dengan Traktat Keantariksaan 1967 yang menyatakan bahwa antariksa adalah milik umat manusia dan
tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Maka berangkat dari hal tersebut, <i>Space Act </i> mepunyai potensi untuk mendestabilisasi politik internasional karena akan banyak negara yang bersaing untuk menambang asteroid
tersebut. Politik luar negeri Indonesia terkait antariksa juga akan ikut terpengaruh karena Indonesia salah satu negara yang meratifikasi Traktat tersebut. Tujuan dari penelitian adalah mencari bagaimana pengaruh pelanggaran traktat tersebut terhadap politik internasional dan politik luar negeri Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang hasilnya mendeskripsikan bahwa politik internasional tidak stabil karena adanya persaingan dan kecurigaan sementara politik luar negeri Indonesia harus memilih sikap dan blok mana yang akan diajak bekerja sama terkait <i>Space Mining</i>
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perlombaan Keantariksaan, Asteroid, Logam Mulia, Mineral Mulia, Space Act, Outer Traktat Keantariksaan |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa > Kebijakan |
Depositing User: | - Een Rohaeni |
Date Deposited: | 31 Oct 2022 07:02 |
Last Modified: | 31 Oct 2022 07:03 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/12329 |