Hybrid solar lighting sebagai alternatif teknologi penerangan alami bangunan untuk efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan

Suryo, Anggoro (2009) Hybrid solar lighting sebagai alternatif teknologi penerangan alami bangunan untuk efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 10 (2). pp. 121-128. ISSN 2548-6101

[thumbnail of 01hybrid.pdf]
Preview
Text
01hybrid.pdf

Download (86kB) | Preview

Abstract

Bahan serat optik atau fiber optic di temukan pada akhir abad 20 dan berdasarkan riset dan penelitian yang telah di lakukan berfungsi sebagai media penghantar gelombang optik, termasuk cahaya. Kajian ini untuk mengetahui efektifitas fiber optik yang menggunakan prin sip hantaran cahaya untuk digunakan sebagai alternatif penerangan yang memanfaatkan cahaya alami matahari, khususnya di Indonesia dengan studi literatur. Hasil studi menunjukkan teknologi penerangan hibrid yang menggunakan media serat optik sebagai penghantar cahaya matahari memiliki beberapa kelebihan dan efek positif, antara lain hantaran panas atau kalor yang bia sanya menyertai cahaya bisa ditia dakan sehingga bisa menghemat energi yang dipergunakan untuk pendinginan dalam bangunan, penerangan hibrid dapat diterapkan secara aman untuk ruang-ruang arsitektur yang sensitif atau rawan bahaya, seperti laboratorium kimia, reak tor nuklir, instalasi bawah air, ruang penyimpanan senjata sehingga meniadakan resiko terjadinya ledakan atau kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik, sederhana, Kekuatan cahaya yang ditransmisikan penerangan hibrid mampu mencapai 50000 lumen atau cukup un tuk penerangan sebuah ruangan se luas 1000ft2 atau sekitar 93m2. Kekuatan sebesar 50000 lumen setara dengan 55 buah lampu 60watt standar dan 75 buah lampu bohlam warna 60watt (4,5). Dengan demikian bisa menghemat energi listrik hingga sebesar 5000watt atau 5Kwh per 90m2 ruang. Tingkat efisiensi pemanfaatan cahaya matahari pada penerangan hibrid yang mencapai 50-70% menjadi alternatif potensial untuk digunakan sebagai penerangan bangunan di In donesia. Hal ini karena kekuatan iluminasi matahari di Indonesia yang berada di garis ekuator sangat besar hampir sepanjang tahun. (EMS2022)

Item Type: Article
Additional Information: DDC'23: 621.042
Uncontrolled Keywords: Energi solar; Cahaya; Energi Terbarukan
Subjects: Energy
Energy > Solar Energy
Depositing User: - Hadiyati -
Date Deposited: 10 Oct 2022 05:32
Last Modified: 22 Nov 2022 02:09
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/12238

Actions (login required)

View Item
View Item