Harahap, Muslim Efendi (1987) Kemungkinan pengembangan industri pengolahan coklat dan perkebunannya di Indonesia. Majalah BPPT (XV): 1. pp. 1-20. ISSN 0216 - 6569
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam rangka pengembangan ekspor non migas, komoditi- komoditi pertanian yang mempunyai prospek baik, terus dikembangkan. Salah satunya yang diharapkan dapat membantu
peningkatan devisa adalah komoditi coklat. Untuk pengembangan komoditi coklat pemerintah telah menyediakan lahan untuk keperluan perkebunan yang tersebar di 17 propinsi dengan total luas 615. 750 ha. Biji coklat mengandung lemak cukup tinggi yaitu bervariasi antara 50—57persen dari berat biji. Se/ain itu biji coklat mengandung theobromin sekitar 1.4 persen. Minuman yang dibuat dari bubuk coklat dapat menyegarkan bagi orang yang meminumnya karena kandungan theobromin tersebut. Lemak coklat dapat dibuat berbagai macam produk makanan seperti bahan susu bubuk coklat, kembang gula, ice cream, mentega coklat dan lain-lain. Selain itu lemak coklat dapat dipergunakan untuk pembuatan sabun, parfum, obat-obatan dan bahan dasar untuk pembuatan kosmetika seperti krem pembersih, krem penyerap, dan minyak rambut. Melihat begitu banyaknya kegunaan dari produk olahan coklat maka pengembangan industri coklat mempunyai harapan yang baik di masa yang akan datang. Baik untuk kebutuhan dalam negeri dan terutama untuk ekspor.
Ekspor komoditi coklat Indonesia saat ini terutama masih dalam bentuk biji coklat, sedangkan ekspor coklat olahan belum begitu berkembang. Untuk merangsang kegiatan peningkatan produksi biji coklat maupun industri pengol
ahannya, pemerintah juga menyediakan fasilitas penanaman modal baik dalam rangka PMA, PMDN maupun di luar PMA / PMDN.
Item Type: | Article |
---|---|
Depositing User: | - Hadiyati - |
Date Deposited: | 05 Oct 2022 06:07 |
Last Modified: | 05 Oct 2022 06:07 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/12108 |