Bernhard H. Sianipar (2015) Analisis Risiko Lokasi Alternatif Bandar Antariksa Nasional (Studi kasus: Pulau Biak dan Morotai). In: Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan. Mitra wacana media, Jakarta, pp. 75-94.
Bunga rampai_Bernhard H. Sianipar_PPIK_2015.pdf
Download (616kB) | Preview
Abstract
Pulau Biak dan pulau Morotai merupakan dua alternatif lokasi yang dipilih untuk lokasi bandar antariksa, karena letaknya dekat ekuator dan roket dapat diluncurkan ke arah Timur. Bandar antariksa dibangun dengan biaya yang sangat besar sehingga perlu kehati�hatian dalam menetapkan lokasinya, untuk itu perlu dikaji tingkat risiko dalam mewujudkannya. Kajian ini mengkaji tingkat risiko di masing-masing lokasi tersebut, dan melakukan komparasi tingkat risiko di kedua lokasi tersebut untuk mengetahui lokasi dengan tingkat risiko terkecil. Menggunakan analisis risiko, diperoleh bahwa ada perbedaan tingkat risiko antara mewujudkan bandar antariksa di pulau Biak dan di pulau Morotai. Dari sebelas variabel risiko yang digunakan terdapat tujuh variabel yang berbeda, dan pulau Biak memiliki tingkat risiko lebih besar dari pada di Morotai. Berdasarkan hasil komparasi diperoleh bahwa lokasi di pulau Morotai lebih baik dari di pulau Biak, karena total nilai tingkat risikonya lebih kecil. Total nilai tingkat risiko di Morotai ialah 69, sedangkan total nilai tingkat risiko di Biak ialah 108
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komparasi, Tingkat Risiko, Bandar Antariksa |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa > Kajian > Pertahanan Keamanan Penerbangan dan Antariksa |
Divisions: | LAPAN > Sekretaris Utama LAPAN > Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan Dan Antariksa |
Depositing User: | - Dina - |
Date Deposited: | 24 Sep 2022 10:52 |
Last Modified: | 24 Sep 2022 10:52 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/12047 |