Pengaruh Tinggi Muka Air Gambut Sebagai Indikator Peringatan Dini Bahaya Kebakaran di Sungai Jangkang - Sungai Liong

Nur Febrianti and Kukuh Murtilaksono and Baba Barus (2019) Pengaruh Tinggi Muka Air Gambut Sebagai Indikator Peringatan Dini Bahaya Kebakaran di Sungai Jangkang - Sungai Liong. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 16 (1). pp. 9-19. ISSN 1412-8098

[thumbnail of Jurnal_Nur Febrianti_Pusfatja_2019.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Nur Febrianti_Pusfatja_2019.pdf

Download (562kB) | Preview

Abstract

Bencana kebakaran hutan dan lahan semakin hari semakin memprihatinkan. Sifat tanah gambut yang mudah kehilangan air dan kandungan bahan organik yang tinggi menyebabkan tanah gambut sangat sensitif terhadap api. Karena itu perlu diketahui indikator untuk peringatan dini terjadi kebakaran di lahan gambut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tinggi muka air tanah (TMA) kritis sebagai indikator kebakaran lahan gambut di Sungai Jangkang – Sungai Liong. Penentuan titik kritis terjadinya kebakaran lahan gambut sebagai peringatan dini kebakaran dilakukan dengan cara menghitung selisih dari nilai TMA terdangkal dengan kisaran kemungkinan kesalahan. Nilai TMA diperoleh dari estimasi beberapa cara yaitu data sifat fisik tanah, indeks kekeringan, dan gabungan keduanya. Estimasi TMA dari sifat fisik tanah memiliki kisaran terjadinya kebakaran pada kedalaman 74.3 – 107 cm. Pada estimasi TMA menggunakan indeks kekeringan, kebakaran berpotensi terjadi pada TMA berkisar antara 27 – 101 cm. Sedangkan estimasi gabungan dari sifat fisik tanah dan indeks kekeringan berkisar antara 66.8 – 98.8 cm terjadinya kebakaran di lahan gambut. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa estimasi TMA dari kombinasi data lapangan dan indeks kekeringan memberikan akurasi yang cukup baik. Dengan demikian TMA dapat menjadi indikator peringatan dini bahaya kebakaran lahan gambut. Estimasi TMA ini dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan akurasi cukup baik. Namun model estimasi TMA ini belum tentu dapat diterapkan secara langsung pada lokasi penelitian lainnya. Titik kritis kedalaman muka air tanah gambut berkisar antara 27 hingga 74 cm. Kedalaman muka air tanah lahan gambut hendaknya tetap dipertahankan kurang dari titik kritis, jika tidak maka potensi kebakaran lahan gambut akan meningkat

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: titik kritis, kebakaran gambut, penginderaan jauh
Subjects: Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Pemanfaatan Data dan Diseminasi Informasi
Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Peringatan Dini, Mitigasi, dan Penanganan Bencana
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 28 Jun 2021 02:16
Last Modified: 20 Jul 2022 04:20
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/11652

Actions (login required)

View Item
View Item