Investigasi Kualitas Data Automatic Identification System (Ais) Dari Satelit Lapan-A2 Dan Lapan-A3

Kondisi wilayah Indonesia terdiri dari 2/3 lautan yaitu sekitar 3.273.810 km² menjadikan Indonesia negara maritim terbesar di dunia. Hal ini melatarbelakangi misi satelit LAPAN-A2 danLAPAN-A3 untuk melakukan pemantauan kapal di Indonesia dengan cara membawa muatan berupa Automatic Identification System(AIS) Receiver. AIS merupakan sebuah sistem pelacakan otomatis yang digunakan untuk melakukan pemantauan maritim. Setelah satelit menerima data –data AIS pada AIS Receiver, kemudian data AIS dikirim ke stasiun bumi. Walaupun format paket AIS telah memiliki seuah Cyclic Redundancy Check(CRC) untuk mengecek keberadaan errorpada saat transmisi, namun pada transmisi satelit LAPAN-A3 terdapat tambahan Reed Solomon forward error correctionyang memiliki kemampuan untuk mengoreksi error. Dengan membandingkan data yang diterima dari satelit LAPAN-A2 dan satelit LAPAN-A3, persentase kesalahan untuk transmisi satelit adalah sebesar 2% untuk satelit LAPAN-A2 dan 0,5% untuk satelit LAPAN-A3. Mengingat dalam setiap pesan AIS yang diterima terdapat informasi mengenai nama, waktu, posisi, dan beberapa parameter lainnya dari sebuah kapal, maka kehilangan sebagian data karena errorpada transmisi, dapat mengakibatkan informasi dari beberapa kapal hilang, sehingga penggunaan error correctionpada transmisi data AIS dapat meningkatkan kualitas dari informasi data AIS yang diterima.