Perkembangan Terkini Indeks SST NINO 3.4, DMI dan Monsun dan Prospek Musim Hujan 2017/2018 di Pulau Jawa (Studi Kasus Jogjakarta)

eddy Hermawan and Haries Satyawardhana and Shailla Rustiana (2017) Perkembangan Terkini Indeks SST NINO 3.4, DMI dan Monsun dan Prospek Musim Hujan 2017/2018 di Pulau Jawa (Studi Kasus Jogjakarta). In: Dinamika dan Teknologi Atmosfer Benua Maritim Indonesia. CV.Media Akselerasi, Bandung, pp. 92-100. ISBN 978-602-6465-16-0

[thumbnail of Bunga Rampai-Eddy Hermawan dkk-PSTA-2017.pdf]
Preview
Text
Bunga Rampai-Eddy Hermawan dkk-PSTA-2017.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Studi ini utomanya membahas pengaruh perubahan iklim global terhadap trend perubahan awal musim di Benua Maritim Indonesia (BMI), khususnya di Pulau Jawa. Berbasis beberapa data indeks iklim global terkini yang masing-masing diwakili oleh data indeks SST (Sea Surface Temperature) Nino 3.4, DMI (Dipole Mode Index), dan Monsun, dilakukanlah prediksi anomali curah hujan yang terjadi di Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta. Data curah hujan Yogyakarta diperoleh dari Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station (CHIRPS) rata-rata bulanan selama 34 tahun pengamatan (1981-2014). Sesuai dengan prediksi yang telah dilakukan oleh pihak POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia), SST Nino 3.4 dan DMI akan berada di sekitar posisi nomal (neutral) hingga Juni 2018. Dengan asumsi anomali curah hujan yang terjadi di Yogyakarta dipengaruhi oleh dua utama indeks global di atas, diduga anomali curah hujan yang terjadi di Yogyakarta akan didominasi oleh faktor Monsun. Dengan kata lain, faktor Monsunlah yang akan mendominasi mempengaruhi anomali curah hujan di Yogyakarta hingga Juni 2018. Hasil onalisis data indeks Monsun terhadap anomali curah hujan di Yogyakarta menunjukkan bahwa puncak Musim Kemarau (MK) terjadi di sekitar Agustus 2017. Sementara Musim Transisi (MT) diperkirakan dimulai sekitar September, Oktober dan November (SON) 2017. Sementara Musim Hujan (MH) dimulai sekitar awal Desember 2017 dan terus berlanjut hingga akhir Februari 2018. Musim transisi kedua diduga akan jatuh pada period e Maret, April dan Mei (MAM) 2018, sebelum okhirnya masuk ke MK di owal Juni 2018. Seluruh rangkaian di atas terjadi, bila kondisi SST Nino 3.4 dan DMI tetap berada di posisi "sekitar" normal, dan Monsun merupakan satu-satunya faktor yang dominan.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Indeks SST Nino 3.4; DMI; Monsun dan prospeks MH 2017/2018
Subjects: Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim
Divisions: LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 24 Jun 2021 06:08
Last Modified: 18 Jul 2022 07:44
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/11464

Actions (login required)

View Item
View Item