Annis Siradj Mardiani and Buldan Muslim (2016) Prediksi Frekuensi Komunikasi HF Tingkat Provinsi Di Indonesia Selama Awal Siklus Matahari Minimum 25. PROSIDING SIPTEKGAN XX-2016 Seminar Nasional IPTEK Penerbangan dan Antariksa XX Tahun 2016. pp. 366-374. ISSN 978-602-71833-2-2
Prosiding_Annis_Pustekbang_2016.pdf
Download (270kB) | Preview
Abstract
Beberapa tahun yang akan datang kondisi aktivitas matahari akan mencapai fase minimum
sebagai awal siklus 25. Pada saat tersebut kerapatan ionosfer akan menjadi minimum sehingga frekuensi
komunikasi HF yang dapat digunakan akan terbatas pada frekuensi HF rendah dan sedang. Menggunakan
model sederhana ionosfer regional Indonesia (MSILRI) telah dilakukan prediksi frekuensi HF di Indonesia
menjelang siklus matahari minimum 25. Makalah ini menjelaskan hasil prediksi komunikasi HF di
Indonesia menjelang awal siklus matahari minimum 25 dan rekomendasi bagi pengguna agar komunikasi
HF pada saat siklus matahari minimum tersebut dapat operasional dengan optimum. Untuk provinsi yang
berada di sebelah utara khatulistiwa, rentang frekuensi yang dapat digunakan bernilai antara 2,73 MHz –
9,2 MHz, sedangkan untuk provinsi yang berada di sekitar khatulistiwa, rentang frekuensi bernilai 3,54
MHz – 9,8 MHz, sedangkan untuk provinsi yang letaknya di sebelah selatan khatulistiwa, rentang
frekuensi bernilai 2,64 MHz – 10,93 MHz.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | komunikasi HF, aktivitas matahari, siklus minimum, frekuensi HF |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Antariksa > Instrumentasi dan Basis Data Antariksa |
Divisions: | LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains Antariksa |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 18 Feb 2021 10:01 |
Last Modified: | 18 Jul 2022 07:44 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/11170 |