Analisis Konsentrasi Particulate Matter 10 (PM 10) Saat Terjadi Kabut Asap di Palembang (Studi Kasus 26 September 2014)

Kota Palembang hampir setiap tahun mengalami bencana kabut asap, terutama pada musim kemarau, maka pada penelitian ini akan dibahas mengenai kabut asap yang terjadi di Palembang tanggal 26 September 2014 yang menyebabkan ditutupnya bandara di Palembang. Data yang digunakan adalah data konsentrasi PM 10 tanggal 1-26 September 2014, data hotspot dan BMKG, data visibility, arah dan kecepatan angin dan Stasiun Meteorologi dan Stasiun Klimatologi Palembang tanggal 25 dan 26 September 2014, serta data meteorologi mingguan (minggu ke empat) dan GDAS resolusi 1° yang diperoleh dan Air Research Laboratory NOAA. Metode yang digunakan meliputi : analisis dan pemetaan sebaran hotspot, running trajectory asap menggunakan model HYSPLIT, analisis konsentrasi PM io, analisis angin menggunakan windrose dan analisis kondisi cuaca (visibility) di Palembang. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa kabut asap yang menyelimuti kota Palembang pada tanggal 26 September 2014 disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kab. Ogan Komering Ilir yang ditunjukkan oleh trajectory asap pada model HYSPLIT. Kabut asap tersebut memiliki konsentrasi PM10 yang jauh melebihi ambang batas yang aman bagi kesehatan dan termasuk dalam kategori berbahaya, serta menyebabkan rendahnya jarak pandang mendatar (visibility) di Palembang.