Analisis Perbandingan Metode Demosaicing pada Citra Hasil Koreksi Radiometri

Satelit Lapan-A2 dan Lapan-A3 memiliki sebuah kamera matriks digital sebagai salah satu muatannya. Kedua kamera tersebut menggunakan filter Bayer sebagai Color Filter Array (CFA). Beberapa metode demosaicing telah tersedia untuk merekontstruksi citra mentah dengan filter Bayer tersebut, yang dapat dikelompokkan dalam metode linear dan metode non linier citra. Pada pengolahan data citra satelit Lapan-A2 dan Lapan-A3, proses demosaicing dilakukan setelah proses koreksi radiometri untuk menghilangkan efek vignetting dan menyeragamkam respon tiap piksel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja berbagai metode demosaicing yang ada terhadap citra yang dihasilkan setelah proses koreksi radiometri. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pada citra hasil pengamatan integrating sphere atau pada citra pengamatan obyek yang seragam lainnya, metode gradien tidak lebih baik dibandingkan dengan metode linear, sehingga metode linear yang lebih sederhana, cepat dan efisien sebaiknya digunakan. Sementara itu untuk citra pengamatan obyek dengan karakteristik citra yang tidak homogen, terutama citra dengan fitur tepi yang cukup banyak, metode gradien menghasilkan kinerja yang lebih baik. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode demosaicing sebaiknya disesuaikan dengan jenis citra yang akan diolah, sehingga algoritma pengolah data Lapan-A2 dan Lapan-A3 akan memiliki kinerja yang lebih baik.