Aplikasi Data Penginderaan Jauh untuk Menentukan Indeks Kerentanan Pantai terhadap Kenaikan Air Laut Studi Kasus: Kota Semarang

Perubahan iklim diakibatkan oleh adanya perubahan variabel iklim dalam waktu puluhan tahun. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya temperatur bumi global, yang disebabkan oleh kenaikan konsentrasi gas-gas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) di atmosfer. Pemanasan global tersebut memicu antara lain: mencairnya salju di kedua kutub dan kenaikan muka laut. Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air laut antara lain adalah garis pantai yang makin naik, sedangkan indikasi adanya kenaikan muka air laut adalah kawasan pantai yang makin berkurang, hilangnya sebagian kawasan hutan bakau serta terjadinya abrasi dan sedimentasi. Pantai utara Kota Semarang merupakan wilayah yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap kenaikan muka air laut karena bentuk pantainya landai juga terdiri atas daratan aluvial. Pada paper ini diterangkan kegunaan data penginderaan jauh guna menentukan indeks kerentanan pantai atau Coastal Vurnability Index (CVI) yang diturunkan dari data satelit altimetri, Landsat, dan SRTM. Berdasarkan perhitungan dan data satelit altimetry, kenaikan muka air laut selaa 7 tahun adalah 70mm atau sebesar 10 mm/tahun, sedangkan bedasarkan perhitungan dari CVI menggunakan data satelit Landsat, wilayah yang sangat rentan terhadap enaikan air laut di Kota Semarang yaitu Kecamatan Tugu dan Kecamatan Genuk.