Ina Junaeni (2012) Validitas Curah Hujan TRMM Resolusi 3 Jam untuk Bandung dan Semarang. In: Fisika,Dinamika dan Kimia Atmosfer Berbasis Data Satelit dan Insitu. C.V. Indira, Bandung, pp. 75-86. ISBN 978-979-1458-58-0
Buku-Ina Juaeni-PSTA-2012.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Perbandingan curah hujan dari TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) dengan curah hujan pengamatan menunjukkan adanya perbedaan. Perbedaan antara curah hujan insitu dan curah hujan TRMM, baik pola maupun nilai berasal dari perbedaan teknik pengukuran. Data observasi berasal dari hasil pengukuran langsung dengan raingauge di permukaan. Sementara curah hujan TRMM seperti telah disinggung diatas berasal dari data asimilasi atau gabungan antara data curah tt, hujan permukaan (dari raingauge) dengan curah hujan estimasi dari parameter yang diukur satelit. Dori dua sampel lokasi penelitian (Bandung dan Semarang) dapat ditarik kesimpulan bahwa data TRMM memperlihatkan keterlambatan waktu terjadinya curah hujan maksimum kurang lebih 1 jam. Sedangkan jumlah curah hujan TRMM lebih tinggi 25% sampai 60% dari curah hujan observasi
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | curah hujan; validitas; observasi |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Teknologi Pengamatan Atmosfer |
Divisions: | LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 11:03 |
Last Modified: | 18 Jul 2022 07:44 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/10747 |