Analisis Kinerja Muatan Komunikasi C-BAND Satelit TELKOM-3 Pasca Kegagalan Peluncuran (Eliptical Leo) di Wilayah Ambon

Abstrak
Kegagalan upper stage booster (Breeze-M) pada saat pembakaran ke-3 pada peluncuran satelit Telkom-3 mengakibatkannya menjadi memiliki orbit rendah berbentuk elips dengan apogee = 5000 km dan apogee = 200 km. Konsekuensi tipe orbit tadi untuk sistem satelit komunikasi adalah wilayah cakupan layanan yang akan jauh lebih kecil dari yang telah dirancang untuk tipe orbit geostasioner. Selain itu juga waktu akses akan sangat jauh menurun. Pada makalah ini akan dibahas karakteristik kinerja transponder C-Band satelit Telkom-3 seperti ,EIRP ,wilayah cakupan sistem transmisi ,durasi waktu akses ke satelit, C/N serta link margin untuk implementasi dengan metode modulasi 32APSK dan 64 QAM. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan kinerja transponder C-band sesuai spesifikasi pada orbit geostasioner. Hasil komparasi memperlihatkan untuk lintasan di wilayah Ambon wilayah cakupan berkurang hampir sebesar 85% , durasi waktu akses hanya 5 menit 36 detik. Sedang nilai C/N dengan modulasi 32 APSK bertambah 16,9 dB dengan link margin 33,18 dB, 64 QAM bertambah 22,04 dB dengan link margin 30,28 dB. Aplikasi yang memungkinkan untuk diimplementasikan di satelit Telkom-3 adalah Voice dan data dengan waktu terbatas.