Bagus H. Jihad and Dedi Priadi (2011) Desain Alat Uji Nosel Dengan Menggunakan Prinsip Terowongan Angin Supersonik. Jurnal Teknologi Dirgantara, 9 (1). pp. 18-27. ISSN 1412-8063
Jurnal TD_Bagus_Pustekroket_2011.pdf
Download (674kB) | Preview
Abstract
Ketelitian pada Perancangan Nosel dapat ditingkatkan dengan melakukan validasi terhadap rancangan tersebut. Dua metode validasi yang dapat digunakan adalah menggunakan software atau menggunakan hardware. Software dapat berupa software CFD atau software khusus untuk rancangan nosel seperti NOZZLE® atau Aerospike®. Keterbatasan software CFD dan software khusus adalah pada ketidak jelasan asumsi yang digunakan. Oleh karena itu validasi aliran dengan eksperimen (hardware) penting untuk dilaksanakan. Lapan mempunyai tiga unit terowongan angin, subsonik, transonik, dan supersonik. Ketiga terowongan angin tersebut mempunyai kemampuan untuk pengujian aliran disekitar benda (external flow). Sedangkan keperluan desain nosel lebih kepada penelitian aliran pada bagian dalam (internal flow). Oleh karena itu, telah dirancang satu sistem pengujian aliran dalam nosel yang disebut dengan terowongan angin mini karena bentuknya.
Terowongan angin ini dirancang hingga kecepatan 2,4 Mach, tetapi efektif pada kecepatan 2 Mach. Melalui perhitungan kami memperoleh run time sebesar 46 detik. Dengan asumsi terjadi drop tekanan sebesar 40%, maka run time sesunguhnya adalah 28 detik.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Terowongan angin, Nosel, Supersonik, Run-time, Schlieren |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Teknologi Penerbangan dan Antariksa > Diseminasi Hasil litbangyasa dan pemanfaatan > Bidang Teknologi Roket |
Divisions: | LAPAN > Deputi Teknologi Penerbangan Dan Antariksa > Pusat Teknologi Roket |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 04 Oct 2021 07:24 |
Last Modified: | 14 Jul 2022 19:58 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/10665 |