Updating Informasi Spasial Terumbu Karang Wilayah Pesisir Provinsi Bali

Dalam rangka mendukung pembangunan nasiona dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, Pusat Pengembangan Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN tahun 2000 telah menghasilkan informasi spasial terumbu karang dalam bentuk peta. Dinamika pesisir yang begitu cepat berpengaruh secara signifikan terhadap kebutuhan akan informasi sumberdaya pesisir yang terkini, terutama terumbu karang. Hal ini menyebabkan informasi yang sudah dibuat tidak lagi sesuai dengan keadaan sekarang, sehingga diperlukan adanya kegiatan pemutakhiran untuk mendapatkan informasi yang lebih sesuai dengan keadaan terkini. Kegiatan pemutakhiran (updating) informasi spasial terumbu karang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Privinsi Bali telah dilakukan. Data utama yang digunakan adalah SPOT-4 multispektral dan pankromatik tahun perekaman 2008-2011. Sebagai pendukung digunakan data Landsat ETM*, peta-peta tematik yang sudah ada, hasil penelitian sebelumnya dan juga data lapangan yang diperoleh dari kegiatan survei lapangan. Pengolahan data untuk menghasilkan informasi terumbu karang dilakukan dengan melakukan koreksi kolom air dengan metode Lyzengga (1978) dan kemudian diklasifikasi menggunakan klasifiksi tidak terbimbing (Siregar,1996). Informasi terumbu karang untuk seuruh wilayah Provinsi Bali disajikan / tersimpan dalam file format Are View dengan ekstensi shp utuh dalam 1 file. Informasi ini disajikan dan disimpan dalam lembar-lembar peta yang dilayout dalam format ArcGIS dalam sebuah project, sehingga baik informasi dalam bentuk cetak(hardcopy) maupun dalam bentuk dijital (softcopy) dapat disajikan dan disimpn dengan mudah. Peta terumbu karang seluruh Provinsi Bali disajikan dalam 10 lembar peta dngan skala 1:50.000 dari 19 lembar untuk seluruh provinsi Bali, dikarenakan terumbu karang hanya terdapat pdadaerah yang pesisir dan tidak seluruh pesisir terdapat terumbu karang.