PENANDAAN CHITOSAN DENGAN RADIONUKLIDA HOLMIUM-166

Kartini, Nanny and Zainuddin, Nurlaila (2007) PENANDAAN CHITOSAN DENGAN RADIONUKLIDA HOLMIUM-166. In: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 July 2007, BANDUNG.

[thumbnail of Nanny Kartini_Semnas_Penandaan Chitosan Dengan Radionuklida Holmium-166_2007.pdf]
Preview
Text
Nanny Kartini_Semnas_Penandaan Chitosan Dengan Radionuklida Holmium-166_2007.pdf

Download (116kB) | Preview
[thumbnail of Semnas Sains dan Teknologi Nuklir_2007.pdf]
Preview
Text
Semnas Sains dan Teknologi Nuklir_2007.pdf

Download (357kB) | Preview

Abstract

Pemanfaatan
radiofarmaka untuk tujuan terapi di bidang kedokteran nuklir makin berkembang. Beberapa senyawa
bertanda radionuklida pemancarβ telah digunakan di bidang kedokteran nuklir untuk tujuan terapi
tumor hati, diantaranya adalah 90Y-resin mikrosfer, 90Y-gelas mikrosfer dan 90Y-lipiodol, sedangkan
untuk pengobatan intracavitary umumnya digunakan radiofarmaka berbentuk partikel mikroagregat
terdegradasi misalnya 165Dy-FHMA, 165Dy-HMA dan 153Sm-PHYP. Beberapa kendala yang dihadapi
dalam pembuatan radiofarmaka tersebut di antaranya adalah pembuatan dalam skala besar, evaluasi
densitas dan kesulitan mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Dalam upaya mengatasi kendala
tersebut dikembangkan senyawa bertanda radionuklida pemancar β yang larut air, biocompatible dan
biodegradable. Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan senyawa bertanda 166Ho-chitosan berupa
senyawa kompleks yang larut dalam air pada suasana asam. Bila senyawa tersebut disuntikkan ke
dalam persendian atau jaringan kanker hati, karena pengaruh dari pH di dalam tubuh manusia yang
netral dan sedikit basa (7,4), maka akan terbentuk partikel yang biodegradable dan biocompatible serta terakumulasi pada tempat yang akan diterapi. Beberapa parameter yang berpengaruh dalam proses penandaan seperti, waktu inkubasi, jumlah chitosan dan kondisi pH, merupakan parameter yang diteliti. Efisiensi penandaan 166Ho-chitosan ditentukan dengan metode kromatografi menggunakan ITLC-SA (1x20 cm) sebagai fase diam dan campuran metanol: air: asam asetat = 49:49:2 sebagai fase gerak yang dapat memisahkan pengotor radiokimia dalam bentuk senyawa 166Ho2O3 dan 166HoCl3 bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi penandaan optimal yaitu menghasilkan efisiensi penandaan lebih besar dari 90%, diperoleh pada penggunaan chitosan 40 mg, pH reaksi 2–2,5, konsentrasi total larutan radionuklida tidak bebas pengemban 166HoCl3 5 mg/0,1 mL dan waktu inkubasi minimal 30 menit pada temperatur kamar. Penambahan vitamin C sebagai reduktor tidak berpengaruh pada efisiensi penandaan 166Ho-chitosan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: holmium-166, chitosan, terapi.
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Industri
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi > Teknik Produksi Radioisotop
Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Iradiasi Target
Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Pemanfaatan Reaktor > Iradiasi Target
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 29 Nov 2018 02:29
Last Modified: 31 May 2022 03:37
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/6259

Actions (login required)

View Item
View Item