PENILAIAN RADIOLOGIS EFLUEN PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR (PSTA) KE SISTEM BIOTA DENGAN ERICA TOOL

Desviana, Adinda Tisha and Wijaya, Gede Sutresna (2018) PENILAIAN RADIOLOGIS EFLUEN PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR (PSTA) KE SISTEM BIOTA DENGAN ERICA TOOL. Ganendra, 21 (1). pp. 1-9. ISSN p-ISSN: 1410-6957, e-ISSN: 2503-5029

[thumbnail of PENILAIAN RADIOLOGIS EFLUEN PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR (PSTA) KE SISTEM BIOTA DENGAN ERICA TOOL]
Preview
Text (PENILAIAN RADIOLOGIS EFLUEN PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR (PSTA) KE SISTEM BIOTA DENGAN ERICA TOOL)
3947-11784-1-PB.pdf - Published Version

Download (755kB) | Preview

Abstract

PENILAIAN RADIOLOGI EFFLUENT PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR (PSTA) KE SISTEM BIOTA DENGAN ERICA TOOL. Salah satu konsekuensi dari beroperasinya Reaktor Kartini adalah adanya limbah dari aktivitas pada fasilitas tersebut. Limbah cair adalah salah satu dari beberapa limbah yang dihasilkan dari beroperasinya reaktor. Limbah cair pada saluran terpadu harus dikelola dengan baik karena meskipun sangat kecil dimungkinkan ada kontaminan baik itu zat kimia ataupun zat radioaktif. Zat radioaktif yang terlepas ke lingkungan melalui effluent ke badan air berpotensi bercampur dengan sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi dan perikanan, serta mencemari habitat bermacam-macam organisme. Pencegahan terhadap lepasan radionuklida dilakukan dengan cara mengambil sampel sebagai bentuk pemantauan lingkungan. Sampel yang diambil di antaranya adalah sampel air dan sedimen. Selain itu, dilakukan prediksi dosis serap yang diterima oleh biota non manusia dengan menggunakan perangkat lunak ERICA Tool. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah dosis yang diterima biota jika terdapat lepasan masih berada dalam batas yang diizinkan oleh BAPETEN sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2013. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa di sampel air terkandung radionuklida alami 212Pb, 214Pb, 228Ac, 212Bi, dan 214Bi. Di dalam sampel sedimen terdapat kandungan radionuklida alami 212Pb, 214Pb, 228Ac, 212Bi, 214Bi, dan 137Cs dengan konsentrasi aktivitas 1,10 x 10-3 Bq/jam. Konsentrasi 137Cs yang terukur masih jauh di bawah batas yang diizinkan BAPETEN yaitu sebesar 5,1 x 103 Bq/jam sehingga masih digolongkan aman untuk biota. Hasil perhitungan dosis menggunakan ERICA Tool menunjukkan bahwa dosis serap pada biota masih tergolong aman.

Kata Kunci
Effluent, ERICA Tool, dosis serap biota

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Keselamatan Radiasi Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Keselamatan Radiasi Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 07 May 2018 06:24
Last Modified: 02 Jun 2022 03:15
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/587

Actions (login required)

View Item
View Item