FITOREMEDIASI LINGKUNGAN PERAIRAN TAWAR: PENYERAPAN RADIOSESIUM OLEH KIAMBANG (SALVINIA MOLESTA)

I.T, Poppy and ., Suhulman and S, Putu and ., Ruchijat (2006) FITOREMEDIASI LINGKUNGAN PERAIRAN TAWAR: PENYERAPAN RADIOSESIUM OLEH KIAMBANG (SALVINIA MOLESTA). Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 7 (1). pp. 83-95. ISSN 1411-3481

[thumbnail of 2168] Text
2168

Download (23kB)

Abstract

FITOREMEDIASI LINGKUNGAN PERAIRAN TAWAR : PENYERAPAN RADIOSESIUM OLEH KIAMBANG (Salvinia molesta). Fitoremediasi lingkungan perairan tawar yang terkontaminasi dengan radiosesium telah dilakukan dengan care mempelajari penyerapan 134Cs oleh tanaman perairan. Tanaman perairan yang diteliti adafah kiambang (Salvinia molesta), sebelumnya terah diteliti tanaman eceng gondok (Eichomia crassipes). Sistem perairan tawar buatan, berupa bak stainless steel berisi 400 L air tawar, dikontaminasi dengan 134Cs sebanyak 0,2 mL dengan aktivitas 4,84 x 109 Bq/mL. Ke dalam bak tersebut dimasukkan sejumlah tanaman kiambang dan dipelihara selama 40 hari. Sebagai kontrol dilakukan pula pemeliharaan kiambang dalam bak yang tidak dikontaminasi. Setiap lima bari sekali tanaman kiambang, balk yang dipefihara dalam bak yang dikontaminasi maupun di bak kontrol, diambil sebanyak 3 tanaman (individu) untuk diukur konsentrasi 134Cs yang diserapnya. Bersamaan dengan pengambilan sampel kiambang dilakukan juga pengambilan sampel air sebanyak 25 mL untuk diukur konsentrasi 134Cs-nya. Sampel kiambang dipisahkan menjadi bagian akar dan non akar (batang beserta daun), kemudian dikeringkan dengan lampu IR. Sampel yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam vial plastik dan didestruksi dengan cara menambahkan HCl 5M sampai volumenya mencapai 100 mL. Sampel kiambang dan air masing-masing diukur dengan multi chanel analyser (MCA) dengan detektor HPGe selama 180 detik. Dad penelitian ini, diketahui bahwa tanaman air kiambang dapat menyerap dan mengakumutasi radiosesium dari air tempatnya tumbuh. Kemampuan tanaman mengakumulasi radiosesium dinyatakan sebagai faktor transfer, yang merupakan rasio konsentrasi 134Cs dalam tanaman terhadap konsentrasinya dalam air. Nilai faktor transfer yang diperoleh dari penelitian ini cukup besar, yaitu 5,9 mL/g, dengan koefisien laju transfer sebesar 3,08x10-7/bari dan 1,97x10-7/hari masing-masing untuk 0<t<25 dan 29<t<40. Tanaman kiambang dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai fitoremediator atau depolutan radiesesium di lingkungan perairan tawar, walaupun kurang ekonomis.

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Remediasi Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Remediasi Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 29 Jun 2018 09:49
Last Modified: 31 May 2022 03:42
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/3068

Actions (login required)

View Item
View Item