Analisis kerentanan bangunan serta tingkat kesadaran masyarakat terhadap tsunami di Desa Carita, Pandeglang, Banten

Bencana tsunami yang terjadi di wilayah pesisir Carita pada tahun 2018 menimbulkan kerugian, korban jiwa dan kerusakan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan, membuat peta kerentanan bangunan dan mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap bencana tsunami di Desa Carita. Penilaian kerentanan bangunan menggunakan metode Building Tsunami Vulnerability (TV) yang menggunakan jenis bangunan, kondisi pagar laut, dan ketahanan genangan tsunami sebagai parameter utama. Pengumpulan data dilakukan dengan survei koordinat geografis bangunan dan penyebaran kuesioner. Pengolahan data spasial menggunakan Aris, sedangkan kuesioner diolah menggunakan SP. Berdasarkan hasil survei, Carita Village memiliki 489 unit bangunan yang berlokasi di kawasan rawan tsunami dengan tipe bangunan permanen 2 lantai, permanen 1 lantai, dan bangunan non permanen. Kondisi pertahanan pantai terhadap tsunami tidak ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai thBTV, tingkat kerentanan bangunan di Desa Carita terhadap tsunami yaitu uit memiliki BTV sebesar 39%; 21 gedung bersatu dengan 48BTV; 2 unit dengan BTV 57% 137 unit memiliki BTV 6%; 266 unit dengan BTV 73%, 28 unit dengan BTV 91%, dan 34 unit bangunan dengan 100 BT. Peta kerawanan tsunami mempunyai 22 tunas termasuk kerentanan sedang, 405 unit tunas termasuk kerentanan tinggi dan 62 uns termasuk kerentanan sangat tinggi. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap tsunami di Carta Viage cukup baik dengan persentase 68%.