Tur, Rahardjo and Siti, Nurhayati and Dwi, Ramadhani (2015) PENGARUH ADJUVANT ADDAVAX TERHADAP HISTOPATOLOGI HATI DAN LIMPA MENCIT PASCA IMUNISASI BERULANG DAN UJI TANTANG DENGAN Plasmodium berghei IRADIASI GAMMA STADIUM ERITROSITIK. Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan dan Pengembangan Teknologi Nuklir,. ISSN 2477-0345
2015 TUR RAHARDJO SNKKL.pdf
Download (2MB) | Preview
Abstract
Salah satu cara untuk melemahkan plasmodium sebagai bahan vaksin malaria adalah menggunakan radiasi sinar gamma. Beberapa penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa dosis radiasi sinar gamma 175 Gy paling efektif dalam melemahkan
Plasmodium berghei stadium eritrositik. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui efektivitas dosis irradiasi 175 Gy berdasarkan pemeriksaan gambaran histologi organ hati dan limpa mencit pasca imunisasi berulang (booster) dan uji tantang P. berghei irradiasi 175 Gy. Sebanyak empat puluh lima ekor mencit jantan Swiss Webster dibagi dalam tiga kelompok perlakuan. Kelompok pertama disuntik dengan P. berghei yang tidak diiradiasi, kelompok kedua disuntik P. berghei iradiasi 175 Gy dan kelompok ketiga disuntik P. berghei iradiasi 175 Gy + adjuvant addavax. Parasit disuntikkan secara intraperitoneal 0,2 ml
yang mengandung 1x107/ml parasit. Pada hari ke 7 dilakukan booster pertama kemudian pada hari ke 14 dilakukan booster kedua dan pada hari ke 41 dilakukan uji tantang yaitu dengan menjuntikan P. berghei yang tidak diiradiasi sebanyak 1x105/ml parasit, kemudian mencit dibunuh dan dibuat preparat histologi hati dan limpanya. Pengamatan preparat histologi dilakukan pada hari ke 2, 9, 16, 42, dan 62 pasca imunisasi berulang (booster) dan uji tantang . Uji T digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan P.berghei yang
dilemahkan dengan dosis 175 Gy + adjuvan dan tanpa adjuvan tidak menperlihatkan perbedaan yang signifikan secara statistik, berdasarkan pemeriksaan gambaran histologi terjadi efek patologis berupa peradangan berat, pembengkakan dan perubahan histopatologi pada hati dan limpa mencit dengan banyak ditemukannya balloning hepatocyte, cytoplasmic vacuolation dan luas area haemozoin pasca imunisasi berulang dan uji tantang.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Radiasi dan Kesehatan kerja |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 27 May 2018 03:54 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:54 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2410 |