PRELIMINARY STUDY ON LOSS OF FORCED CIRCULATION ACCIDENT OF 10 MW PEBBLE BED MODULAR REACTOR

Jupiter Sitorus Pane, JSP (2016) PRELIMINARY STUDY ON LOSS OF FORCED CIRCULATION ACCIDENT OF 10 MW PEBBLE BED MODULAR REACTOR. In: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016, 4-5 Agustus 2016, BATAM.

[thumbnail of PROSIDING_SENTEN_2016.pdf]
Preview
Text
PROSIDING_SENTEN_2016.pdf

Download (145MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT
PRELIMINARY STUDY ON LOSS OF FORCED CIRCUATION ACCIDENT OF 10 MW
PEBBLE BED MODULAR REACTOR.The preliminary study of the loss of forced circulation
accident of the conceptual design of 10 MW HTGR type of reactor was performed in order to
understand the safety feature of HTGR type of reactoras well as to be prepared for safety
evaluation of near future experimental power reactor construction in Indonesia. The purpose
of this study is to evaluate the response of the 10 MW downsized pebbled bed modular
reactor during loss of circulation accident. The conceptual design of 10 MW HTGR’s reactor
is mostly adopted from PBMR reactor by downsizing the core and its related parameters.
The study was done using GRSAC code program for accident scenarios simulation. The
simulation result showedthat the outlet temperature of helium in the design is about 670 oC
with the input of 250oC.The accident analysis during pressurized loss of circulation accident
(PLOFC) and depressurized loss of circulation accident (DLOF) showed that the maximum
fuel temperature is still below 1200 oC during normal condition and below 1600 oC during
accidents. Further study must be developed in order to be able to enhance the outlet
temperature of the Helium as well as its safety features especially during an Anticipated
Transient Without Scram (ATWS) accident.
Keywords: Conceptual design, maximum temperature, PLOFC, DLOFC, GRSAC
ABSTRAK
PRELIMINARY STUDY ON LOSS OF FORCED CITCULATION OF 10 MW
PEBBLE BED MODULAR REACTOR. Studi awal kehilangan sirkulasi paksa pendingin dari
desain konseptual reaktor HTGR 10 MW telah dilakukan untuk mempelajari fitur keselamatan tipe
reaktor HTGR sekaligus mempersiapkan diri melakukan evaluasi keselamatan terhadap Reaktor Daya
Eksperimental yang akan dibangun di Indonesia dalam waktu dekat. Tujuan studi ini adalah untuk
mengevaluasi respon reaktor jenis HTGR berdaya 10 MW ini terhadap kejadian kecelakaan
kehilangan sirkulasi paksa yang bertekanan dan tak bertekanan. Reaktor 10 MW pebble bed ini
diadopsi dari reaktor PBMR dengan memperkecil daya menjadi 10 MW dan parameter terkait lainnya.
Studi ini dilakukan dengan menggunakan kode computer GRSAC untuk skenario kecelakaan. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa temperature keluaran Helium yang dapat dicapai saat ini adalah 670 oC
dengan temperature input 250 oC. Hasil analisis kecelakaan terhadap konseptual desain ini
menunjukkan bahwa pada kecelakaan PLOFC dan DLOFC temperatur maksimum bahan bakar masih
dibawah 1200 oC saat operasi normal dan dibawah 1600 oC pada kondisi kecelakaan. Studi lebih
lanjut masih perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan temperatur keluaran Helium berikut dengan
fitur keselamatannya, khususnya untuk kecelakaan Transien Terantisipasi Tanpa Pemadaman
Pancung (Anticipated Transient Without Scram)
Kata kunci:Conceptual Design, temperature maksimum, PLOFC, DLOFC, GRSAC

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir
Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir
Divisions: BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir
IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 21 May 2018 07:38
Last Modified: 31 May 2022 04:44
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2187

Actions (login required)

View Item
View Item