Laporan Teknis 2017: DATA KANDUNGAN MIKRONUTRISI BAHAN PANGAN PADA DAERAH MALNUTRISI

Tullsan ini melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan pada tahun anggaran 2017 dengan judul sub output "Data Riset Makro-Mikro Mineral Pada Bahan Pangan Di Wilayah Prevalensi Malnutrisi (Luar Jawa Tahap I)". Kegiatan penelitlan tahun 2017 merupakan tahun ke 3 dari rencana kegiatan selama 5 tahun yang dimulai dari tahun 2015 s.d. 2019. Telah dilakukan pengambiian sampel pangan di wilayah prevalensi malnutrisi Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah (husus unsur lodium). Seluruh sampel bahan pangan dipreparasi dengan cara dibersihkan, dirajang, dikeringkan dengan metode pengeringan beku, dihaluskan dan ditimbang. Hasilnya adalah telah diperoleh kandungan unsur iodium di dalam 48 Jenis bahan pangan yang disampling dari Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Dari wilayah prevalensi malnutrisi Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat telah ditentukan masing-masing sekitar 50 sampel bahan pangan untuk Pasar Tradisional Kecamatan Aikmel dan Kecamatan Keruak. Makro-mikro mineral yang telah ditentukan antara lain adalah unsur Al, Ba, Br, Ca, Ce, Cl, Co, Cr, Fe, K, La, Mg, Mn, Na, Rb, Sc dan Zn dengan Teknik Analisis Aktivasi Neutron. Dongan diperolehnya data kandungan makro-mikro mineral di dalam bahan pangan diharapkan dapat melengkapi data komposisi bahan pangan Indonesia khususnya di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Lombok Timur. Analisis bahan pangan anak balita di wilayah Lamongan, Lebak dan Bandung Barat menunjukkan bahwa data kandungan unsur K, Na, Fe, Co, Cr, Se dan Zn dalam sampel pangan balita sesuai dengan target sasaran yang telah direncanakan sebelumnya. Dari penentuan asupan harian dapat diketahui secara umum masih di bawah AKG yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) no 75 tahun 2013 untuk kategori usia balita.

Kata Kunci: mikronutrisi, bahan pangan, Teknik Analisis Aktivasi Neutron