Laporan Teknis 2017: Dokumen Teknis Iradiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian

Tanhindarto, Rindy Panca and Harsojo, Harsojo and Kadir, Idrus and Lasmawati, Deudeu and Pratama, Indra Mustika and Nasution, Indah Arastuti and Sasmita, Hadian Iman (2018) Laporan Teknis 2017: Dokumen Teknis Iradiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian. Technical Report. PAIR-BATAN.

[thumbnail of Laporan Teknis 2017: Dokumen Teknis Iradiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian]
Preview
Text (Laporan Teknis 2017: Dokumen Teknis Iradiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian)
Dr. Ir. Rindy PT.PDF

Download (9MB) | Preview

Abstract

Iradiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian. Telah dilakukan penelitian pangan olahan dan produk segar. Sa.mpeJ olahan (gudeg, krecek, tahu bacem) dibeli dari industri gudeg di Jakarta Selatan dan Bogor. Untuk hasil laut termasuk produk olahan rumput laut berupa karaginan dan alginate.Komoditas µertanian buah mangga, manggis dan salak dari Sleman Yogyakarta, Parameter yang diamati untuk keanekaragaman bakteri yang terdapat dalam gudeg, krecek, dan tahu bacem adalah jumlah total bakteri aerob, bakteri koli, Escherichia coli, dan uji organoleptik, seita untuk ka.ra.genan dan alginate dilakukan analisa sifat fisiko-kimia dan mikrobiologi.Sedang kegiatan fitosanitari diamati Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari dan ke suatu negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua sampel yang diteliti terdapat bakteri aerob, bakteri koli dan E. coli. Bakteri aerob dan E. coli paling tinggi didapatkan pada krecek. E. coli yang berasal dari gudeg merupakan bakteri yang paling sensitif terhadap berbagai macam antibiotik. Setiap isolat E coli terlihat mempunyai sensitivitas yang •berbeda-beda terhadap antibiotik. Sedang iradiasi dosis 8 kGy pada gudeg dan krecek yang dikemas plastik mengindikasikan dapat disimpan masing-masing selama 2 bulan dan 1,5 bulan penyimpanan, sedang perlakuan tanpa iradiasi mempunyai umur simpan tidak lebih dari 2-3 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa iradiasi 3 sampai dengan 6 kGy relatif tidak mengubah sifat fisiko-kimia karagenan dan alginat secara signifikan dibandingkan control, sehingga dapat mempertahankan kualitas gizi dan meningkatkan kualitas higienik karaginan dan alginat sebagai produk olahan rumput laut.Kegiatan fitosanitari, telah diketahui bahwa hama utama pada mangga
selain lalat buah adalah Sternocetusfrigidus yang menjadi kendala ekspor mangga Indonesia ke Australia. Dilaporkan untuk salak ekspor Indonesia banyak terserang hama lalat buah dan mendapat klaim dari negara pengimpor. Sedang survey yang dilakukan di kebun salak pondoh daerah Sleman, Yogyakarta adalah bahwa salak banyak terserang hama lalat buah, kutu putih dan jamur. Untuk hama kutu putih pada manggis, dosis lethal dengan perlakuan iradiasi gamma diperoleh pada dosis yang tinggi yaitu 1900 Gy, dengan dosis yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada buah manggis. Untuk perlakuan dengan iradiasi gamma pada hama kutu putih diperlukan dosis yang menyebabkan kemandu1an pada serangga (dosis steril). Dosis yang menyebabkan kemandulan pada hama kutu putih adalah dosis 200 Gy.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 18 May 2018 08:04
Last Modified: 02 Jun 2022 03:17
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2062

Actions (login required)

View Item
View Item